Diduga Karena Asmara, Pemuda di Karangasem Tewas Gantung Diri di Dapur
IGS (17) ditemukan tewas gantung diri dan diduga karena persoalan asmara
Korban ditemukan tewas tergantung pada palang kayu dapur rumahnya
- Diduga Mencuri Senapan Angin, Pria Ini Tewas Ditusuk Pelaku saat Lagi Makan Bakso
- Diduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa
- Diduga Bunuh Diri karena Bosan Hidup, Kakek 90 Tahun Ditemukan Tewas di Bak Kamar Mandi
- 4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Diduga Karena Asmara, Pemuda di Karangasem Tewas Gantung Diri di Dapur
Seorang pemuda yang masih berstatus pelajar berinisial IGS (17) ditemukan tewas gantung diri dan diduga karena persoalan asmara.
Korban ditemukan tewas tergantung pada palang kayu dapur rumah korban di Desa Seraya Timur, di Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (19/4) sekira Pukul 03.00 WITA.
"Korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri diduga mengalami depresi akibat masalah asmara," kata Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu I Gede Sukadana.
Kronologisnya, pada Jumat (19/4) sekitar pukul 01.00 WITA saat itu ayah korban berinisial IKG mendengar suara telepon handphone berkali-kali dari kamar korban.
Selanjutnya, ayah korban mengecek ke kamar korban dan melihat korban tidak ada di kamar.
Kemudian, ayah korban langsung mencari korban menuju ke luar rumah, setelah sekian lama mencari korban di luar rumah korban tidak juga ditemukan dan ayah korban kembali lagi ke rumahnya.
Setelah sampai di rumah, ayah korban merasa curiga dengan lampu dapur yang dalam keadaan mati, karena biasanya lampu di dapur setiap hari hidup pada saat malam hari.
Lalu, ayah korban langsung menuju dapur dan melihat korban sudah dalam keadaan tergantung, melihat hal tersebut ayah korban memanggil istrinya untuk membantu menurunkan dan memotong tali yang tergantung pada leher korban kemudian korban dibawa ke kamar korban untuk di baringkan.
"Atas kejadian tersebut (ayah korban) menghubungi kepala dusun setempat," imbuhnya.
Sementara, hasil pemeriksaan luar oleh tim medis dari Puskesmas Karangasem II tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban, lebar jeratan 1,5 cm dan panjang jeratan 41 cm, ada tanda belitan tali pada leher dan korban meninggal dunia kurang dari enam jam.
"Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kematian korban dan menolak untuk dilakukan otopsi. Saat ini kasus tersebut sedangan ditangani oleh unit Reskrim Polsek Karangasem," ujarnya.