Diduga Karena Teror Pinjol, Gadis di Jember Gantung Diri
Teror pinjaman online (pinjol) terus memakan korban. Di Jember, seorang gadis memilih gantung diri karena tidak kuat menghadapi teror tagihan utang yang terus menumpuk dari pinjol.
Teror pinjaman online (pinjol) terus memakan korban. Di Jember, seorang gadis memilih gantung diri karena tidak kuat menghadapi teror tagihan utang yang terus menumpuk dari pinjol.
ERP (23 tahun) bunuh diri di rumahnya dan jenazahnya ditemukan oleh sang ibu pada Jumat (21/08) petang.
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Di mana tukang parkir tersebut melakukan kegiatan judi online? Viral di media sosial seorang juru parkir yang sedang bekerja di Medan tertangkap kamera CCTV sedang bermain judi online.
-
Kenapa Kominfo gencar memberantas judi online? Yang lebih memprihatinkan lagi adalah menurut data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) lebih dari 1.000 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) beserta sekretariat jenderalnya terlibat transaksi judi online.
-
Bagaimana tukang parkir tersebut bermain judi online? Tidak diketahui secara jelas apa aplikasi atau website yang digunakan oleh tukang parkir tersebut untuk bermain judi online. Namun, dari siluet video yang terlihat bahwa tampak dengan jelas bahwa layar E-Parking sedang membuka aplikasi atau website tersebut.
-
Di mana tempat penipuan online sering terjadi? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online.
-
Siapa yang melakukan judi online? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutkan judi online banyak dilakukan anak muda.
"Ibunya saat itu teriak sehingga kita para tetangga langsung berdatangan. Kita lalu berupaya menurunkan jenazah dari tali sambil menunggu polisi. Kemudian ada salah satu tetangga yang menemukan surat wasiat yang ditulis korban sebelum gantung diri," ujar Darto, tetangga yang juga Ketua RT setempat di Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Jember saat dikonfirmasi wartawan.
Di dalam surat wasiat tersebut, korban meminta maaf kepada sang ibu karena memilih bunuh diri. "Di surat wasiat itu, juga ada nomor ponsel dan diminta untuk menghubungi nomor tersebut. Cuma saya tidak tahu persis itu siapa," papar Darto.
Dikonfirmasi terpisah, berdasarkan pemeriksana visum yang dilakukan, polisi memastikan korban ERP meninggal karena bunuh diri. "Kesimpulan ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan saksi dan barang bukti yang kita lakukan. Antara lain surat wasiat dan HP milik korban," tutur AKP Sunarto, Kapolsek Balung saat dikonfirmasi merdeka.com pada Sabtu (21/8).
Isi Surat Wasiat
Melalui surat wasiat itu, selain meminta maaf karena memilih bunuh diri, korban juga berpesan kepada sang ibu agar menjaga sang adik untuk tetap kuliah sampai lulus. "Adiknya kuliah di Malang," ujar Sunarto.
Korban juga berharap, agar sepeda motor milik dijual untuk melunasi utang kepada pinjol. Keterangan bahwa korban terjerat oleh pinjol, juga diperkuat saat polisi memeriksa isi ponsel milik korban.
"Ada beberapa aplikasi, saya lupa persisnya, yang pasti ada dua pinjol di ponsel tersebut. Nominal jumlah utang juga kita tidak tahu," tutur Sunarto.
Ironisnya, ketika korban sudah tak bernyawa, pinjol tersebut masih terus meneror ke ponsel korban. “Iya, saat HP di tangan kita, ada banyak sekali berdering telepon dari pinjol tersebut,” ucap Sunarto.
Korban selama ini memang hanya hidup berdua bersama ibunya. Namun, kondisi korban yang terjerat utang di pinjol, juga tidak diketahui oleh sang ibu. Sehari-harinya, korban bekerja sebagai pegawai honorer bagian farmasi di RSUD Balung, rumah sakit milik Pemkab Jember.
"Belum berkeluarga, masih karyawan (bukan PNS)," tutur Sunarto.
Waspada Pinjol
Menurut polisi, dalam beberapa kasus, sering kali pinjol menekan korban dengan ancaman akan mempermalukan kepada kerabatnya. Yakni menagih utang tersebut ke nomor kontak yang ada di ponsel milik si peminjam utang di pinjol.
"Pinjol sebenarnya sudah lama, tapi masyarakat kita banyak yang belum paham. Dikiranya hanya sekadar pinjam. Padahal, pinjol bisa memberitahukan kepada seluruh kontak yang ada di HP tersebut," tutur Sunarto.
Atas hal tersebut, polisi menghimbau masyarakat agar mewaspadai tawaran pinjaman dari pinjol ilegal.
"Sudah kita laporkan ke pak Kapolres. Kita akan cari cara agar masyarakat tidak mudah terjerat. Karena memang sudah banyak yang resah dengan hal ini," pungkas Sunarto.
(mdk/rnd)