Diduga Provokasi dan Ancam Mengebom KPU, Guru SMA di Garut Ditangkap Polisi
Seorang guru salah satu sekolah negeri di Kabupaten Garut diamankan Polres Garut, Sabtu (18/5). Guru berinisial AS diduga melakukan provokasi dan ancaman pengeboman kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Seorang guru salah satu sekolah negeri di Kabupaten Garut diamankan Polres Garut, Sabtu (18/5). Guru berinisial AS diduga melakukan provokasi dan ancaman pengeboman kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ASN yang diamankan merupakan warga Kecamatan Cibatu. AS ditangkap oleh Satuan Reserse dan Kriminal Polres Garut.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mapaseng membenarkan penangkapan AS. Berdasarkan hasil pemeriksaan, AS mengaku provokasi yang dilakukan berasal dari tulisan dari salah satu grup WhatsApp yang dia ikuti.
"Terus diteruskan lagi sama dia. Awalnya bilangnya sadar bahwa apa isi tulisannya itu dia sadar. Yang kedua dia usil sih jawabannya. Cuma kan dia tahu kontennya, isinya itu apa. Terus orang kan baru nge-share share-an dari orang ada waktu, ada jeda waktu untuk mikir dulu kan, tertarik atau tidak tertarik dengan konten itu," kata Maradona saat dihubungi, Selasa (21/5).
AS diduga melakukan pelanggaran informasi transaksi elektronik (ITE). Saat ini AS masih dalam proses pemeriksaan Polres Garut. Polisi juga mendalami alasan AS menyebarkan konten diduga provokasi tersebut.
"Kalau dia sih jawabannya saya memang membaca pak, terus ya saya merasa tertarik. Tapi ya dasarnya dia mengaku usil. Tapi kan kalau usil masalah begini, dia enggak bisa jawab juga. Intinya kata dia khilaf lah katanya," ungkapnya.
Baca juga:false
Diduga Bawa Molotov, 54 Peserta Aksi 22 Mei Asal Pamekasan Diamankan
Gereja dan Sekolah Katolik di Sri Lanka Tutup karena Ada Info Ancaman Bom
Teror 2 Pimpinan KPK, Polri Minta Bantuan Kepolisian London Analisa CCTV
Polisi Kantongi Sketsa Wajah Pelaku Teror 2 Pimpinan KPK
Polri Kesulitan Deteksi Sidik Jari Peneror Rumah 2 Pimpinan KPK
Kapolri Sebut Ada Petunjuk Menarik di Kasus Teror Pimpinan KPK