Diduga terlibat jaringan JAD, seorang warga Lampung Selatan ditangkap Densus 88
Densus Antiteror 88 mengamankan warga Lampung terduga teroris berinisial HS di Dusun Titi Rantai, Kecamatan Rejosari, Lampung Selatan, Senin (25/6) pukul 14.30 WIB. Dia diduga ikut dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Densus Antiteror 88 mengamankan warga Lampung terduga teroris berinisial HS di Dusun Titi Rantai, Kecamatan Rejosari, Lampung Selatan, Senin (25/6) pukul 14.30 WIB. Dia diduga ikut dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Dari lokasi yang kurang lebih berjarak 10 kilometer (km) dari jalan utama Bypass Soekarno-Hatta, petugas mengamankan HS dengan 10 barang di antaranya telepon genggam, buku-buku bertuliskan tulisan Arab dan beberapa kumpulan kertas.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
Berdasarkan keterangan Babhinsa Koramil 421/06 Natar, Lampung Selatan, Serma Sugiyo, dari kediaman Heru petugas membawa sejumlah barang.
"Benar tadi ada yang datang ke rumah ini, katanya dari Polda," kata Sugiyo. Dikutip dari Antara.
Sementara Kapolsek Natar Kompol Rosef Effendi mengatakan, pihaknya hanya mem-backup pengamanan terduga teroris.
"Sifatnya kami hanya membantu. Hanya itu saja, selebihnya itu merupakan ranah Densus," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Lampung Kombes Pol Amran Ampulembang menyatakan sudah menerima informasi terkait pengamanan seorang terduga teroris di Dusun Titi Rantai, Kecamatan Rejosari, Lampung Selatan.
"Sekarang sedang dalam proses penyelidikan. Tadi saya juga sudah dengar informasi itu dari anggota saya. Kemungkinan kuat terduga teroris itu termasuk dalam jaringan JAD," ujarnya.
Kakak Ipar HS, yakni BS yang ditemui di lokasi mengaku juga diminta turut serta dalam penggeledahan di rumah HS. Namun dia berkata tidak melihat HS dibawa oleh polisi.
"Enggak ada dibawa. Dia itu lagi menggembalakan kambing. Bentar lagi juga dia pulang," ujarnya.
Pria berusia 63 tahun yang mengaku sudah memiliki kekurangan dalam penglihatan juga mengatakan, adik iparnya tersebut sudah pernah diamankan polisi di Provinsi Aceh terkait gerakan-gerakan separatis seperti Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Setelah itu, dia hanya tahu HS masuk penjara selama enam tahun.
"Dia itu baru datang ke sini, sebelum puasa. Anak ada dua dan istrinya juga tinggal di sini," kata BS.
Ia menyebutkan kehadiran petugas Kepolisian tak membuatnya heran karena jauh hari sebelumnya, petugas Kepolisian acap kali datang ke rumah adik iparnya. BS juga pernah berpesan kepada HS setelah adik iparnya tersebut keluar dari penjara agar tidak lagi berbuat salah, ikut dengan gerakan-gerakan di Aceh.
"Sudah saya pesan ke dia, setelah dipenjara atas perbuatannya jangan lagi begitu. Dia merasa selama ini diawasi, saya bilang jangan takut kalau memang benar. Kalau diawasi, ya itu wajar saja," katanya.
Anak BS, RA (22) mengaku bahwa pamannya dibawa polisi dan rumah pamannya dipasangi garis polisi. "Yang saya lihat tadi paman dibawa polisi," ujarnya singkat.
Baca juga:
Tiga terduga teroris ditangkap Densus 88 di Gorontalo
Kapolri sebut 13 terduga teroris diduga beraksi saat Pilkada Jabar, 2 ditembak mati
Terduga teroris yang ditembak mati di Depok pernah latihan militer dengan Bahrumsyah
Terduga teroris di Depok rencanakan amaliyah saat Pilkada Jabar
Tembakan penangkapan terduga teroris di Depok bikin warga terkejut
Terduga teroris di Pamanukan berencana melancarkan teror saat Pilkada Serentak