Didukung Kemenkop UKM, Pelaku Usaha Terdampak Covid-19 akan Produksi Masker & APD
Memang tidak sembarang UKM yang bisa memproduksi APD Covid-19. Harus terlebih dahulu melewati tahapan kurasi Kemenkop UKM bekerja sama dengan PT Daruma Adira Pratama terkait quality control dan akses pemasaran produk APD yang diproduksi oleh KUMKM melalui program Karya Nusantara.
Tidak dapat dipungkiri bahwa krisis Covid-19 memberi dampak bagi para pelaku usaha, khususnya KUMKM, tapi di sisi membuka peluang usaha baru dimana permintaan akan kebutuhan produk alat pelindung diri (APD), serta masker dan handsanitizer sangat meningkat seiring dengan upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di penjuru nusantara.
Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan siap membantu para pelaku KUMKM yang ingin beralih usaha untuk memproduksi APD, masker dan handsanitizer dalam memenuhi kebutuhan produk tersebut di dalam negeri. Komitmen kementerian untuk memastikan ketersediaan bahan baku, standarisasi produk, dan akses pemasaran produk KUMKM dimaksud.
-
Di mana UMKM di Bontang terdampak oleh pandemi Covid-19? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa yang dilakukan Pemkot Bontang untuk mengembangkan UMKM setelah pandemi Covid-19? Upaya untuk membangkitkan kembali pasar UMKM dilakukan oleh pemerintah. Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Bontang salah satu instansi pemerintah yang dapat memberikan konsep secara teori maupun praktis untuk pengembangan UMKM.
-
Apa yang Telkom lakukan untuk mendukung pelaku usaha UKM? Direktur Enterprise & Business Service Telkom FM Venusiana R juga menyampaikan dukungan Telkom dalam mengembangkan potensi para pelaku bisnis khususnya di segmen UKM melalui pemanfaatan digitalisasi dengan menghadirkan Indibiz sebagai ekosistem solusi digital dunia usaha Indonesia untuk membawa UKM Go Global.
-
Apa upaya yang dilakukan Kemnaker untuk melindungi tenaga kerja di sektor UMKM? Kementerian Ketenagakerjaan menggelar Sosialisasi Penerapan Ergonomi dan Pemeriksaan Kesehatan bagi Tenaga Kerja UMKM pada Sabtu (19/8/2023) di Jakarta. Kegiatan tersebut merupakan wujud nyata program aksi kepedulian Pemerintah terhadap tenaga kerja sektor UMKM di Indonesia.
-
Bagaimana KKP mendorong kemitraan usaha pemindangan? Menurutnya, pertemuan para supplier (pemasok), distributor, dan pengolah pindang diharapkan dapat memberikan pemahaman bersama terkait gambaran makro industri pemindangan. Sebagai bentuk komitmen, Ditjen PDS mengkolaborasikan mereka dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara pelaku usaha perikanan besar (supplier) dengan distributor pemindang, kemudian kesepakatan antara distributor pemindang dengan kelompok pengolah pindang, yang kesemuanya merupakan para pelaku usaha dalam rantai pasok usaha pemindangan.
-
Apa yang dilakukan DKUKMP Bontang untuk membantu para pelaku usaha di kota Bontang? DKUKMP Kota Bontang bekerja sama dengan Perbankan yang ada dikota bontang untuk dapat membantu Penguatan Modal para Pelaku UMKM yang ada dimota Bontang.
"Memang ada UKM yang bangkrut, nanti kita topang dengan bantuan-bantuan langsung, tetapi ada UKM yang bertahan dan ada juga yang beralih bisnis. Untuk kelompok ini pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM tetap mensuport dengan kebutuhan yang mereka butuhkan," kata Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM Victoria br Simanungkalit dalam jumpa pers secara daring di Jakarta, Kamis (16/4/2020).
Kemenkop UKM telah mendata jumlah KUMKM terdampak melalui call center. Dari data yang terhimpun sebanyak 330 UKM yang berasal dari 16 Provinsi siap memproduksi kebutuhan APD bagi para tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanganan pasien Covid-19, serta masker dan handsanitizer bagi masyarakat umum.
"Kita berharap mereka menjadi suplayer APD yang kita akan kurasi dan kerja sama dengan Karya Nusantara yang diinisiasi PT Daruma Adira Pratama. Sekarang ada 80 UKM yang sudah terkurasi statusnya kemarin, hari ini saya yakin sudah bertambah karena Daruma akan terus melakukan kurasi," ujar Victoria.
Memang tidak sembarang UKM yang bisa memproduksi APD Covid-19. Harus terlebih dahulu melewati tahapan kurasi Kemenkop UKM bekerja sama dengan PT Daruma Adira Pratama terkait quality control dan akses pemasaran produk APD yang diproduksi oleh KUMKM melalui program Karya Nusantara. Saat ini Program Karya Nusantara telah mendapatkan order sebanyak 15 ribu masker non medis yang diproduksi oleh KUMKM terkurasi.
"Kenapa kita perlu kerja sama karena dari segi teknis kesehatan Kementerian Koperasi dan UKM tidak punya kompetensi. Untuk itu, kami bekerja sama dengan PT Daruma dengan program Karya Nusantaranya. Artinya UKM Indonesia ini kita konsolidasi, kalau sendiri-sendiri pasti tidak dimungkinkan karena kapasitas produksinya terbatas, standarnya sangat bervariatif untuk koperasi apalagi untuk UKM yang beralih bisnis, tentu mereka semakin tidak terstandar," katanya.
Kemenkop UKM juga mendorong pelaku UKM untuk memproduksi masker non medis guna memenuhi permintaan 1 juta masker dari PT Kimia Farma. Kemenkop UKM telah menyampaikan permohonan ke Kementerian Kesehatan untuk mempermudah prosedur pengurusan izin edar produk masker non medis.
"Untuk itu, kami akan terus dukung UKM dengan mendorong sertifikasinya. Kami sudah rapat dengan Kementerian Kesehatan dan mereka bersedia membantu agar izin yang diperlukan UKM akan dibantu prosesnya agar bisa memenuhi permintaan pasar," papar dia.
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari mengatakan tingginya permintaan akan kebutuhan masker ini mestinya bisa dijawab oleh pelaku UKM yang terdampak krisis Covid-19. Dengan begitu, kegiatan usaha UKM akan terus, bahkan tidak sampe yang bangkrut sebab omset yang dihasilkan pasti sangat menguntungkan UKM.
"Kita ingin dorong masker bisa menyelamatkan masyarakat banyak, diproduksi oleh pelaku UMKM yang secara ekonomi yang paling terdampak sehingga hadir untuk memberikan solusi kesehatan, dan ekonomi dalam waktu yang bersamaan. Ini masih relevan dengan spirit kita ingin mendorong UMKM naik kelas," ucap Fiki dalam kesempatan yang sama.
Kemenkop UKM juga membuka donasi bagi masyarakat umum yang ingin membantu penanganan penyebaran Covid-19 melalui produksi APD dan masker. Donasi tersebut akan disalurkan kepada pelaku UKM. Dengan bantuan tersebut pihaknya ingin menjaga stok masker medis yang dikhususkan untuk tenaga kesehatan.
"Namun dalam prosesnya pelaku UMKM juga dituntut untuk menstandarkan produknya. Ini menjadi model program yang akan dikembangkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Kegiatan ini juga kita menggerakkan masyarakat menggunakan masker kain untuk semua," tambahnya.
Ketua Tim Karya Nusantara, Deasy Nurmalasari menjelaskan dalam melakukan kurasi UKM yang akan memproduksi APD dan masker pihaknya mengecek secara detail baik itu mengenai kapasitas produksi, hingga sampel produk. Dengan melakukan kurasi, ia menjamin APD dan masker yang dihasilkan memiliki standar kualitas yang baik.
"Kami sangat didukung, kami terima kasih kepada Kementerian Koperasi dan UKM, sehingga kami memperoleh database produk atau UKM-UKM unggulan. Kami dapat data tersebut lalu kami kurasi, kami cek UKM tersebut, cek kapasitas produksinya, lalu cek misalnya sudah buat sampel, sampelnya seperti apa. Kami kasi masukan juga baiknya seperti apa," jelas Deasy.
"Jadi sekitar standarisasi itu kami lakukan pada awalnya kami inisiasi gerakan ini, sudah tiga minggu lalu. Harapan kami setelah nanti uji lab kami juga meminta bantuan Kementerian Koperasi dan UKM untuk membantu agar Karya Nusantara ini menjadi payung dari UKM yang sudah tergabung," tutupnya.
Baca juga:
Kemenkop dan UKM Dukung Polri Tuntaskan Kasus Koperasi Indosurya
Kemenkop dan UKM Rilis E-Form Pendataan KUMKM Terdampak Covid-19
Menteri Teten Luncurkan Warung Tetangga Bantu Pasarkan Produk UMKM
Kemenkop dan UKM Gulirkan Gerakan ASN Beli Sembako dari Koperasi
Kemenkop dan UKM Ajak KUMKM Indonesia Produksi Masker Kain
Kemenkop dan UKM Lakukan Pelantikan Pejabat Sesuai Protokol Covid-19