Dihack, Website Kulonprogo & tmcjogja.com jadi berbahasa Jepang
Foto perempuan cantik tersebut juga muncul di website blackspiderwebware.com, sai-ebisu.com dan bodymake1.com.
Website kepolisian Polres Kulonprogo dan website tmcjogja.com yang milik Ditlantas Polda DIY diretas oleh oknum tak bertanggung jawab. Website dengan url polreskulonprogo.com dan tmcjogja.com tersebut sudah berubah isinya sejak Senin (12/1) dan sampai saat ini belum juga diperbaiki.
Pantauan merdeka.com website yang seharusnya berisi tentang profil dan kegiatan Polres Kulonprogo justru berganti dengan website dengan tulisan Jepang. Pada halaman depan homepage tampak sebuah artikel pendek menggunakan bahasa Jepang disertai foto ilustrasi pemandangan alam.
Sementara itu website tmcjogja.com pada halaman homepage diisi dengan artikel dan foto perempuan cantik seperti pemeran iklan sabun kecantikan. Dari penelusuran merdeka.com, foto perempuan cantik tersebut juga muncul di website blackspiderwebware.com, sai-ebisu.com dan bodymake1.com.
Menurut pakar IT, Romli ZA kemungkinan peretas website milik Polres Kulonprogo tersebut ada orang asing. Dia juga menduga website Polres Kulonprogo diretas karena sistem keamanannya tidak diperhatikan dengan baik.
"Beberapa website, khususnya pemerintahan biasanya lemah dalam sistem keamanan, sehingga mudah dibobol oleh hacker," katanya saat dihubungi via telpon, Selasa (13/1).
Dia juga menduga pintu masuk peretas melalui aplikasi atau plugin yang digunakan dalam website tersebut. Bisa jadi plugin tersebut kedaluwarsa sehingga menjadi tidak aman.
"Bisa juga karena plugin tidak pernah di update, itu bisa jadi pintu masuk," tambahnya.
Meski demikian dia tidak mengetahui motif peretasan website tersebut. Dia menilai biasanya untuk peretasan yang demikian dilakukan oleh hacker-hacker iseng.
"Biasanya iseng, tapi nggak paham juga apa punya motif yang lainnya," tambahnya.
Sementara Kapolres Kulonprogo, AKBP Yulianto mengatakan website milik polres Kulonprogo tersebut sudah 2 tahun tidak aktif. "Saya sendiri belum cek, cuma kemarin dapat laporan dari anggota seperti itu. Website itukan sudah dua tahun tidak aktif," ujarnya.
Dia pun berencana akan melakukan perbaikan website tersebut dalam waktu dekat ini. "Itukan sarana supaya masyarakat tahu kegiatan kita, jadi nanti akan kami perbaiki," tandasnya.