Dihujat di sosmed, Jonru mengaku sering emosi
Jonru mengakui dirinya tak segan-segan memblokir akun-akun yang kerap mem-bully dirinya.
Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jonru alias Jon Riah Ukur tidak ambil pusing, meski dirinya sering dibully di media sosial (medsos) lantaran postingannya yang mengundang kontroversi.
Menurut pria yang memiliki ribuan fans page tersebut, seseorang yang menyampaikan kebenaran (dakwah) memang kerap menemui hujatan dari pihak-pihak tertentu. Ia mencontohkan dakwah Nabi Muhammad yang kerap diganggu lawan-lawannya.
"Ya itu kan biasa sebenarnya, namanya orang menyampaikan kebenaran itu biasa. Dari zaman Rasulullah itu sudah gitu yang penting melatih mental saja. Karena minta mereka berhenti kan enggak mungkin," katanya di SMKN 57 Pasar Minggu Jakarta Selatan, Minggu (30/11).
Kendati demikian, Jonru mengaku dirinya kerap kali tak mampu membendung emosi manakala dihujat di medsos.
"Ya sebagai manusia biasa emosi pasti ada ya saya berusaha untuk mengendalikan," katanya.
Jonru mengakui dirinya tak segan-segan memblokir akun-akun yang kerap mem-bully dirinya. Menurutnya hal itu ia lakukan untuk menjaga emosinya agar tidak out of control.
"Jadi saya jelaskan sedikit terkait sering blokir itu buat saya sendiri, bukan buat orang lain. Karena saya enggak kuat melihatnya maka saya blokir, itu biar saya tidak emosi," tukasnya.
Baca juga:
Jonru gelar workshop jurnalistik, pesertanya cuma 10 orang
Mengenal Jonru, sosok pengkritik keras Jokowi
Konsen kritisi Jokowi,wanita ini ikut workshop jurnalistik Jonru
Peserta workshop jurnalistik cuma 10 orang, ini kata Jonru
Jonru: Fans saya banyak karena kritik Jokowi, ya itu berkah
Jonru gelar workshop jurnalistik, pesertanya cuma 10 orang
-
Kenapa Kaesang bertemu PKS? Meski PKS ini partai oposisiEnak diajak ngobrol sambil minum kopi
-
Bagaimana PKS menanggapi putusan MK? Putusan Mahkamah Konstitusi terhadap sengketa Pilpres 2024, bersifat final dan mengikat, meski tak sepenuhnya sesuai dengan harapan. Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Bagaimana PPS membentuk KPPS? Membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS): PPS membentuk KPPS yang bertugas dalam pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara.