Dihukum kakak senior squat jump, siswi SMA ini alami gejala lumpuh
Kondisi sakit dirasakan Hanum setelah pulang ke Pondok Al Ghosith. Namun setelah beberapa hari, kondisinya tidak membaik, malah merasakan ngilu dan sakit pada kakinya hingga tidak bisa berdiri dan berjalan. Untuk aktivitas, Hanum harus dibantu teman temanya satu kamar yang ada di pondok pesantren.
Hanum Dwi Aprilia (17), siswi kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Gondang, Mojokerto Jawa Timur, mengalami ngilu pada kedua kakinya dan gejala lumpuh, usai menjalani hukuman squat jump, karena terlambat datang pada kegiatan ekstra kurikuler Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI). Kini dia masih belum bisa beraktivitas seperti biasanya.
Hukuman squat jump dijalani Hanum karena terlambat datang ke sekolah untuk mengikuti kegiatan UKKI, yang dilaksanakan pada Jumat (14/7) lalu. Karena terlambat, kakak seniornya memberikan hukuman.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Siapa yang tampil di panggung acara sekolah? Kedua putri mereka, Megu dan Mishka, tampil memukau di panggung acara sekolah.
Awalnya hukuman yang disepakati oleh teman-temannya hanya hafalan surat-surat pendek Alquran. Namun ada kakak seniornya yang minta hukuman diganti dengan squat jump sebanyak 60 kali setiap anak.
"Ada 2 anak yang terlambat datang ke kegiatan untuk persiapan promosi UKKI pada pelaksanaan MOS, Hanum dan temanya. Menurut informasi temanya yang satu kelas, awalnya disepakati hukuman hafalan surat pendek Alquran, tapi ada kakak kelasnya yang minta hukuman squat jump masing masing anak 60 kali. Teman Hanum tidak mau menjalani hukuman, sehingga hukuman itu ditanggung Hanum dan harus melakukan hukuman dua kali lipat," kata Rofiq, pengasuh Pondok Pesantren Al Ghoits.
Kondisi sakit dirasakan Hanum setelah pulang ke Pondok Al Ghosith. Namun setelah beberapa hari, kondisinya tidak membaik, malah merasakan ngilu dan sakit pada kakinya hingga tidak bisa berdiri dan berjalan. Untuk aktivitas, Hanum harus dibantu teman temanya satu kamar yang ada di pondok pesantren.
"Awalnya sakit biasa beberapa hari. Dia minta pulang untuk berobat dan kembali ke pondok hari minggu kemarin. tapi hari senin, merasa nyeri dan linu hingga tidak bisa jalan dan beraktivitas. Hari Rabu kemarin dibawa berobat ke pengobatan alternative," jelas Rofiq.
Pihak keluarga Hanum pihak sekolah juga ikut membantu pengobatan Hanum hingga sembuh. Karena dia mengalami sakit setelah kegiatan di sekolah.
"Saya berharap ada toleransi dari pihak sekolah toleransi memikirkan terkait pengobatannya. Tapi dengan catatan pihak sekolah terus ikut mengawasi perkembangan Hanum. Pihak sekolah mengaku tidak tahu soal kegiatan itu," ucap Rofiq.
Sementara Kepala SMA Negeri Gondang Nurul Wakhidah, mengaku tidak tahu kegiatan UKKI yang dilaksanakan oleh siswanya. Kegiatan tersebut di luar jadwal sekolah karena masih masa liburan panjang. Namun pihak sekolah mengaku prihatin dan berjanji akan membantu proses pengobatan Hanum.
"Kegiatan itu inisiatif para siswa untuk persiapan pelaksanaan MOS. Itu di luar jadwal resmi sekolah karena masih masa liburan panjang. Menurut informasi, Hanum terlambat dan dihukum squat jump dan setelah selesai masih bisa beraktivitas setelah di rumah baru sakit. Kita akan membantu proses pengobatannya," kata Nurul Wakhidah, Jumat (20/7).
Kini Hanum masih menjalani perawan pengobatan karena masih mengalami gejala kelumpuhan. Belum diketahui pasti secara medis penyebab lumpuh yang dialami oleh Hanum Dwi Aprilia tersebut.
Baca juga:
3 Dari 9 murid ditampar guru di Purwokerto alami cidera dan trauma berat
Viral video guru di Purwokerto tampar murid di depan kelas
Kepanikan siswa & orang tua saat penembakan brutal di sekolah Florida
Emosi, orangtua siswa hantam meja kaca ke kepala guru SMP 4 Lolak
Kemendikbud sebut video yang viral perkelahian siswa, bukan guru pukul murid
Video murid dipukuli di kelas, KPAI sebut pelaku orangtua siswa
Ditampar guru, siswi di Batu laporkan gurunya