Diizinkan masuk Filipina, militer Indonesia jangan terjebak konflik
Menurut DPR, penyanderaan bisa muncul berulangkali justru karena kecerobohan cara pembebasan sandera.
Anggota Komisi I DPR Ahmad Muzani menanggapi pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu terkait militer Indonesia diperbolehkan masuk Filipina asal mendapat izin. Kesepakatan ini muncul sebagai respons atas penyanderaan WNI yang dilakukan kelompok militan Abu Sayyaf.
Ahmad Muzani mengingatkan agar Indonesia tidak terjebak konflik internal pemerintah Filipina dengan kelompok Abu Sayyaf dan lainnya. "Kita harus ingat yang dilakukan penyelamatan WNI. Kita tidak boleh masuk konflik dan kepentingan apapun di Filipina. Filipina bukan teritori kita," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/6).
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Apa yang terjadi pada pemobil wanita di Jakarta Selatan? Sebuah video memperlihatkan seorang wanita dibuntuti oleh rombongan begal. Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.Wanita berkerudung yang baru saja keluar dari minimarket diikuti oleh pemotor yang berusaha untuk menghentikan mobilnya.
-
Kenapa Laskar Wanita Indonesia (LASWI) dibentuk? Ia berhasil menggerakkan kaum perempuan untuk membantu para pejuang pria yang kewalahan.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
Ketua fraksi Gerindra ini menilai, sebaiknya militer Indonesia tak tergesa-gesa. Harus ada pemetaan kondisi yang kemungkinan bakal dihadapi di perairan Filipina.
"Sehingga jangan masuk dalam kubangan yang ternyata sumur tanpa dasar. Hingga terjebak di sana," tuturnya.
Sekjen Partai Gerindra ini mengatakan, penyanderaan bisa muncul berulangkali justru karena kecerobohan cara pembebasan sandera. Ketidaktegasan pemerintah dimanfaatkan kelompok penyandera.
"Waktu pembebasan itu terkesan ditutup-tutupi. Yang jadi korban adalah keselamatan WNI yang jadi komoditas teroris. Itu kesalahan besar yang perlu dicatat," ujarnya.
Ketika terjadi penyanderaan terhadap WNI pemerintah harus bertanggung jawab menyelamatkan semua WNI dengan cara apapun. Pemberian tebusan merupakan pilihan terakhir.
"Sehingga keselamatan warga negara kita tidak dimainkan seperti ini," ucapnya.
(mdk/noe)