Dikudeta, Presiden Turki berusaha menuju Istanbul secepatnya
Erdogan tidak berada di Ankara atau Istambul saat kudeta terjadi
REVISI: versi awal berita ini mengandung kekeliruan penerjemahan sehingga artikel tidak akurat. Kesalahan sepenuhnya ada pada tim redaksi
*Judul awalnya ditulis: "Dikudeta, Presiden Turki berusaha kabur lewat Bandara Ataturk" diganti menjadi "Dikudeta, Presiden Turki berusaha menuju Istanbul secepatnya"
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa yang ditemukan di Kültepe? "Ini pertama kalinya sebuah tulang rahang singa ditemukan di Kültepe." Fikri Kulakoğlu juga menyampaikan, selama penggalian tahun ini, pihaknya menemukan timbunan tulang dua ekor singa, beruang, domba gunung, rusa, babi liar di dalam sebuah selokan.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Apa yang ditemukan di gua Turki yang menunjukan adanya keju? Selain itu, ditemukan juga bahan makanan yang masih alami dilapisi dengan resin, memiliki kemiripan yang mencolok dengan makanan penutup yaitu keju modern.
-
Bagaimana bocah Turki itu protes? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel. Bocah itu sampai menggeberak meja di hadapan pemilik toko. Lantas ia pun meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang tersebut.
Judul yang benar ditambah koreksi substansi badan berita dimutakhirkan pada Sabtu (16/7) pukul 16.32 WIB. Tidak ada sama sekali substansi sumber kantor berita asal yang menyatakan Erdogan kabur ke luar negeri. Redaksi meminta maaf atas kesalahan tersebut.
Berikut berita hasil revisi:
Kantor berita RIA Novosti dan AFP melaporkan, selepas kudeta militer di Turki, Presiden Recep Tayyip Erdogan diketahui hendak secepatnya menuju Bandara Internasional Ataturk, Istambul. Saat tentara menyerbu Ankara, Erdogan sedang berada di Kota Marmaris.
Dikutip dari sputniknews.com, Jenderal Angkatan Darat tentara Turki, Umit Dindar mengatakan, militer pemberontak yang melakukan kudeta itu merupakan sebuah kelompok kecil, sehingga tak ada hal yang perlu dikhawatirkan karena akan segera ditangani oleh pihaknya.
"Pemberontak yang mencoba untuk melakukan kudeta merupakan kelompok kecil di militer. Sebagai pemimpin Angkatan Darat Pertama, tidak ada alasan untuk khawatir. Kami sedang mempersiapkan semua langkah yang diperlukan bersama-sama dengan militer terhadap para pemberontak ini," kata Dindar.
Sementara itu, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan, pemerintah akan tetap memegang kendali dan para pelaku kudeta akan 'membayar mahal' atas perbuatannya tersebut.
Diketahui, Militer Turki yang melakukan kudeta pada Jumat (15/7) malam waktu Turki, menyebut diri mereka sebagai 'Dewan Perdamaian' di stasiun berita TRT. Mereka menyatakan akan mengumumkan konstitusi baru negara itu, tak lama setelah mereka memberikan perlindungan yang kuat terhadap hak asasi manusia, dan aturan hukum saat meletakkan sebuah transisi menuju pemerintahan demokratis.
Laporan awal menunjukkan, sejumlah tembakan pecah di Istanbul dan Ankara. Sementara tank dan F-16 telah dikerahkan pula dalam upaya balasan pemerintah meredam kudeta militer tersebut.
Baca juga:
Erdogan: Saya selamat dari upaya pemboman
Ulama Fethullah Gulen dituding dalang upaya kudeta militer Turki
17 Polisi Turki tewas diserang militer pro kudeta
Parlemen Turki dibom, polisi dan pekerja luka-luka
Berikut kronologi lengkap peristiwa kudeta militer Turki