Dilantik Jokowi, Dirut BPJS Kesehatan Janji Warga Tak Lagi Antre Lama
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron Mukti berjanji akan meningkatkan dan fokus pada kualitas pelayanan. Sehingga masyarakat tidak perlu mengantre untuk mendapatkan informasi serta pelayanan dari BPJS Kesehatan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik dewan pengawas dan direksi BPJS Kesehatan serta Ketenagakerjaan. Para pejabat baru BPJS tersebut berkomitmen memperbaiki kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron Mukti berjanji akan meningkatkan dan fokus pada kualitas pelayanan. Sehingga masyarakat tidak perlu mengantre untuk mendapatkan informasi serta pelayanan dari BPJS Kesehatan.
-
Apa itu Program Pesiar BPJS Kesehatan? BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR). Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan layanan kesehatan bagi pesertanya? Salah satu upaya yang dilakukan melalui pertemuan antara Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Kenapa BPJS Kesehatan meluncurkan Program Pesiar? Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Bagaimana BPJS Kesehatan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat? Untuk itu, mereka melakukan transformasi digital dengan menghadirkan berbagai layanan inovatif yang mengandalkan teknologi dan digitalisasi.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan mempermudah akses bagi peserta JKN? Inovasi berbasis digital dihadirkan BPJS Kesehatan Ia menjelaskan, sejumlah inovasi berbasis digital yang dihadirkan BPJS Kesehatan demi memberikan kemudahan akses bagi peserta JKN antara lain meliputi BPJS Kesehatan Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), dan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA).
"Fokus kepada kualitas layanan, sehingga kualitas akan meningkat keseluruhan customer journey akan kita tingkatkan dengan inovasi teknologi interface sistem informasi. Sehingga antrean tidak lagi sekitar 6 jam, tapi bisa lebih cepat," kata Ali di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (22/2).
Kemudian dia juga akan meningkatkan kepesertaan. Dia juga akan melibatkan semua pihak mulai dari pusat, daerah hingga perguruan tinggi untuk memiliki jaminan kesehatan nasional.
"Terakhir kami ingin meningkatkan sustainabilitas dari sistem jaminan ini dengan dana yang cukup," ungkapnya.
Dia membeberkan, pada 2020, BPJS Kesehatan mencatat arus khas positif senilai Rp18,7 triliun. Walaupun demikian, kata dia, dari sisi laporan aset pihaknya masih defisit sebesar Rp7 triliun.
"Karena itu akan kita tingkatkan pengelolaan dengan lebih baik," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan yang baru, Achmad Yurianto menyampaikan, tugas barunya sebagai Dewas cukup berat, yakni membangun sistem kesehatan yang kokoh.
"Alhamdulillah kami hari ini dewas BPJS Kesehatan telah dilantik oleh presiden. Tugas berat tentunya harus segera kami jalankan karena BPJS Kesehatan ini adalah bagian dari upaya pemerintah membangun sistem kesehatan, membangun kesehatan secara nasional," kata Yuri.
Yuri berjanji pihaknya akan bekerja lebih keras dari Dewas sebelumnya. "Tentunya dengan bekerja lebih keras lagi, karena tantangan yang kita hadapi ke depan tidak semakin ringan," ujarnya.
Mantan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 itu menyebut pandemi Covid-19 adalah tantangan terbesar saat ini, namun ia memastikan tidak akan menutup mata dan tetap menaruh perhatian bagi penyakit lain.
"Tantangan yang kita hadapi semakin kompleks, bukan saja terkait dengan penyakit pandemi yang sekarang kita hadapi, tetapi juga memang permasalahan kesehatan secara mendasar kita masih memiliki banyak pekerjaan," tuturnya.
Oleh karena itu, Yuri berharap diberi doa restu agar bisa bekerja bersama hadapi pandemi. "Kami mohon doa restu dari seluruh masyarakat sekalian dan kami terbuka utk mendapatkan masukan kritikan saran agar pekerjaan kita ke depan menjadi lebih baik," tandasnya.
Berikut tujuh nama Dewan Pengawas BPJS Kesehatan:
1. Achmad Yurianto
2. Regina Maria Wiwieng
3. Indra Yana
4. Siruaya Utamawan
5. Iftida Yasar
6. Inda Deryanne Hasan
7. Ibnu Naser Arrohimi
Berikut delapan nama BPJS Kesehatan:
1. Ali Ghufron Mukti
2. Andi Afdal
3. Arief Witjaksono Juwono Putro
4. David Bangun
5. Edwin Aristiawan
6. Lily Kresnowati
7. Mahlil Ruby
8. Mundiharno
Baca juga:
Jokowi Lantik Dewas-Direksi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan 2021-2026
Jokowi akan Lantik Achmad Yurianto Jadi Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan
Daftar Dewas BPSJ Kesehatan dan Ketenagakerjaan yang Disetujui DPR
DPR: Integritas dan Rekam Jejak Harus Jadi Syarat Utama Dewan Pengawas BPJS
CEK FAKTA: Hoaks Penerima Vaksin Gratis Covid-19 Harus Peserta BPJS Aktif
CEK FAKTA: Hoaks Tunggakan BPJS Kesehatan Bisa Langsung Lunas Hanya Bayar 6 Bulan