Dilatih ala Militer, Terduga Teroris di Sulsel Rencanakan Penyerangan Aparat
Sejumlah terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di Sulawesi Selatan (Sulsel), merencanakan sejumlah penyerangan terhadap aparat. Pimpinan kelompok tersebut, Basri, diketahui berafiliasi dengan ISIS dan ditangkap Densus 88 tahun 2015. Dia meninggal dunia di Lapas Nusakambangan.
Sejumlah terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di Sulawesi Selatan (Sulsel), merencanakan sejumlah penyerangan terhadap aparat. Pimpinan kelompok tersebut, Basri, diketahui berafiliasi dengan ISIS dan ditangkap Densus 88 tahun 2015. Dia meninggal dunia di Lapas Nusakambangan.
"Penangkapan terduga teroris di wilayah Sulsel ini adalah kelanjutan dari operasi pasca penangkapan Basri, yang berkegiatan mengumpulkan pemuda dari berbagai daerah untuk rencana-rencana penyerangan ke aparat dan pihak-pihak yang menurut mereka tidak sepaham atau tidak sejalan dengan ideologinya," kata Analis Kebijakan Utama Bidang Intelijen Densus 88 Antiteror Polri, Brigjen Polisi Ibnu Suhendra saat konferensi pers bersama Kapolda Sulsel Irjen Polisi Merdysam di aula Mappaouddang, Mapolda Sulsel, Kamis (7/1).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Teras Malioboro diresmikan? Mengutip Jogjaprov.go.id, kawasan Teras Malioboro diresmikan pada 26 Januari 2021 oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
-
Kapan Perang Badar terjadi? Perang Badar adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menunjukkan kekuatan dan keimanan kaum Muslimin di bawah pimpinan Nabi Muhammad SAW. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan 2 H atau 13 Maret 624 M, ketika pasukan Muslimin yang berjumlah 313 orang menghadapi pasukan Quraisy dari Makkah yang berjumlah 1.000 orang.
Para pemuda yang dikumpulkan itu antara lain berasal Poso Provinsi Sulawesi Tengah, Bima Provinsi NTB, Sulsel dan Sulbar. Pemuda-pemuda ini menerima doktrin dan latihan militer.
Sebagai persiapan untuk lakukan rencana-rencana penyerangan itu, lanjutnya, mereka lakukan latihan menembak dan naik gunung.
"Belum kita tahu sasarannya apa, tapi niatnya akan lakukan amaliyah bunuh diri namun berhasil kita cegah," kata Ibnu.
Dijelaskan juga, 20 orang terduga teroris itu aktif latihan menembak dan naik gunung sejak Oktober 2020. Namun Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi E Zulpan enggan menjelaskan secara rinci.
"Iya ada lokasi latihannya di hutan tapi tidak usah saya sebut di mana," kata E Zulpan.
Baca juga:
Selain di Makassar, Polisi Bekuk 1 Terduga Teroris & 8 Anggota Keluarga di Gowa
2 Terduga Teroris Ditangkap Makassar Sempat Berniat ke Suriah Gabung ISIS Tahun 2016
Total 20 Terduga Teroris di Makassar Diamankan Densus 88
Densus 88 Antiteror Polri Tembak Mati 2 Terduga Teroris di Makassar
Polisi Dalami Keterlibatan Tokoh Pondok Pesantren Terafiliasi Kelompok Teroris JI
Polri Ungkap Kelompok Jamaah Islamiyah Rekrut Anak Pondok Pesantren Dijadikan Pasukan
JI Habiskan Rp65 Juta Tiap Bulan untuk Pelatihan, Rp300 Juta Berangkat ke Suriah