Diminta tanggung jawab, Sitok Srangenge sering mengelak
Setelah kasus ini mendapat perhatian banyak pihak, Sitok akhirnya mengakui telah menghamili RW.
Sejak enam bulan lalu, RW, korban pemerkosaan sudah sering meminta Sitok Srangenge bertanggung jawab atas perbuatannya. Berkali-kali mendesak, mahasiswi Universitas Indonesia ini tetap tak digubris oleh Sitok.
Kasus yang dialami oleh RW ini langsung mengundang keprihatinan teman-temannya. Mereka mendesak agar pihak kampus mengadvokasi. Selain pihak kampus, kawan-kawan RW juga sudah meminta bantuan pada Komnas Perempuan dan Yayasan Pulih agar secara khusus menangani korban untuk pelecehan seksual.
“Awalnya tidak ada yang menggubris dengan masalah ini karena korban menutup diri atau depresi ketika hamil,” kata Wali dosen RW, Sarasdewi di Jakarta, (30/11).
Sarasdewi menuturkan, selama enam bulan pula Sitok sudah diberikan waktu untuk berdialog. Menurut Sarasdewi, pihak RW sudah berusaha menghubungi Sitok untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun lagi-lagi tidak ada itikad baik dari Sitok.
Sitok baru merespons ketika masalah ini sudah mendapat perhatian orang banyak, terutama kalangan seniman. Sarasdewi mengatakan Sitok mulai menghubunginya karena sudah banyak berbicara dengan beberapa pihak.
“Dia (Sitok) mengaku dengan saya, korban (RW) tidak melakukan pendekatan dan dia (Sitok) mengaku salah. Ia mengaku mendekati korban. Perlu dicatat sama sekali korban tidak mendekati Sitok Srengenge dan dia mengaku salah. Saya akan bersaksi (pada polisi) sesuai dengan pembicaraan awal November itu (dengan Sitok),” pungkasnya.