Din Syamsuddin minta capres tak saling mengklaim didukung ulama demi meraih pemilih
Din Syamsuddin minta capres tak saling mengklaim didukung ulama demi meraih pemilih. Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta bakal calon presiden dan kepala daerah tak menarik tokoh agama untuk meraih perhatian calon pemilih. Menurut dia, klaim didukung ulama tersebut dapat memicu perpecahan.
Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta bakal calon presiden dan kepala daerah tak menarik tokoh agama untuk meraih perhatian calon pemilih. Menurut dia, klaim didukung ulama tersebut dapat memicu perpecahan.
"Menurut saya hal-hal seperti itu sebaiknya dihindari. Apalagi kelompok seberang ada juga dukungan ulamanya. Kadang kala juga seperti itu. Calon A di dukung 50. Tahu-tahu calon B dan C mengklaim juga didukung ulama. Ini menjadi tidak baik bagi kebersamaan umat Islam. Makanya kita jangan terjebak klaim-klaiman yang akhirnya memecah belah di antara kita," kata Din, Selasa (10/7).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) ini mengatakan, dalam permainan politik klaim mengantongi dukungan sering terjadi. Namun, ia berpendapat perlu berhati-hati di dalam mengajukan klaim karena kalau mengatasnamakan umat beragama tertentu cendrung melakukan generalisasi yang sekaligus bersifat reduksionisme.
"Ya sah-sah saja karena yang mengklaim dari umat Islam, atau ormas Islam tapi perlu dipahami belum tentu mewakili umat Islam," kata dia.
Din mengatakan, sensus penduduk Islam di Indonesia angkanya 200 juta lebih. Dari jumlah itu setengahnya bergabung ke Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam.
"Saya punya coret-coret dari 200 jutaan lebih umat Islam di tanah air yang bergabung kepada ormas Islam yang jumlah 100 Ormas Islam. 70 ormas skala nasional. Paling 100 juta berarti 100 juta penduduk lain tidak bergabung ke ormas Islam," ujar dia.
"Jadi ketika sekelompok orang yang mengatasnamakan umat Islam, belum mewakili seluruh umat Islam. Termasuk klaim terhadap ulama," kata dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Demokrat: Sejak menyatakan dukung Jokowi, TGB belum pernah hubungi SBY
Momen-momen kemesraan TGB dengan Jokowi
Solidaritas ulama muda deklarasi dukung Jokowi maju Pilpres 2019
Demokrat sebut duet Cak Imin-AHY muncul sejak lama, disuarakan relawan PKB
Mendagri soal TGB dukung Jokowi: Wong dia merasakan manfaat pembangunan kok
Bawaslu sambangi rumah SBY untuk sosialisasi pengawasan Pileg dan Pilpres