Dinas Sosial Jabar asuh bayi yang dijual Bidan TM

"Semoga kelak bayi tersebut bisa jadi orang besar, dan kelak minimal bisa menjadi Kabid Humas," kata Kombes Martinus.

Polda Jawa Barat menyerahkan bayi yang dijual seorang bidan berinisial TM (50) ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat. Bayi mungil itu diserahkan langsung oleh Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Jabar AKBP Asril Alius ke Ketua P2TP2A Jabar Netty Heryawan, di ruang Jayalaksana, Mapolda Jabar, Jumat (19/9) sore.

Netty menyatakan terima kasihnya terhadap penyidik Polda Jabar atas upaya penggagalan penjualan bayi yang dilakukan Bidan TM.

"Saya ucapkan terima kasih kepada kepolisian dan masyarakat yang ikut berperan serta melaporkan setiap tindakan melawan hukum. Ke depan berharap masyarakat semakin sadar dan peran serta melawan hukum," papar Netty di Mapolda Jawa Barat, Jumat (20/9).

Menurut dia, bayi berusia satu minggu ini rencananya akan diasuh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung. Kata dia, bayi seberat 3,2 kilogram dan panjang 49 centimeter, akan menerima hak pengasuhan P2TP2A. "Nanti di Dinsos akan dirawat di panti anak, kita sudah menyediakan pengasuh untuk mengawasi sampai proses hukum, akan kita kawal," ungkapnya.

Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 7 Undang-undang 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak asuh. Disebutkan dia, hak asuh tidak boleh diskriminasi terhadap semua yang terlanggar.

"Ini masuk tindak pidana perdagangan, sehingga ada hak untuk memindah tangankan, karena ini masuk kategori trafficking," terangnya.

Bayi yang belum diberi nama itu terlahir dalam kondisi sehat. Hingga kini P2TP2A akan memikirkan nama bayi tersebut. "Kita juga akan memberi nama," jelasnya.

Sementara itu Martinus atas nama Polda Jabar mempercayai bayi bisa dirawat hingga besar nanti. "Semoga kelak bayi tersebut bisa jadi orang besar, dan kelak minimal bisa menjadi Kabid Humas," katanya setengah canda.