Diperiksa KPK, Alex Noerdin bilang 'saya sudah terbiasa difitnah'
"Jadi tidak perlu membela diri, dan biarkan KPK bekerja membuka semua fakta," jelas Alex Noerdin.
Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin merampungkan pemeriksaannya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Alex diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Rizal Abdullah (RA) dalam kasus dugaan korupsi wisma atlet di Palembang.
Alex yang tiba sekitar pukul 08.40 Wibm diperiksa hampir enam jam oleh penyidik KPK. Saat keluar gedung KPK, Alex mengaku bersyukur telah memberikan keterangan dalam pemeriksaan tersebut.
"Alhamdulillah proses pemberian keterangan sudah selesai dilakukan. Ini yang saya tunggu dari awal, supaya betul bisa terbuka dalam kasus ini mana yang benar dan salah, mana yang fakta dan fitnah," kata Alex saat keluar gedung KPK, Jakarta, Senin (20/4).
Menurut politikus Golkar ini, terlepas dari proses hukum yang ditangani KPK saat ini, penyelenggaraan SEA Games di Palembang akhir 2011 telah mengharumkan Indonesia. Menurutnya, kesuksesan SEA Games itu merupakan kerja sama dari warga Sumatera Selatan.
"Terlepas dari kecerobohan oleh beberapa pihak, SEA Games adalah momen monumental yang meningkatkan, yang memberi nama baik pada republik ini. Karena SEA Games, ribuan orang bekerja, siang malam, berkeringat, berdedikasi, disiplin, dan diingat sebagai SEA Games terbaik sepanjang sejarah," ujarnya.
Disinggung kabar yang menyebut dirinya menerima fee 2,5 persen, mantan calon Gubernur DKI itu menyatakan telah menjelaskan seluruhnya kepada penyidik. Untuk itu, dia mempersilakan KPK membuktikan kebenaran dari tudingan tersebut.
"Saya sudah terbiasa difitnah sejak pilkada bupati, jadi tidak perlu membela diri, dan biarkan KPK bekerja membuka semua fakta," jelasnya.
Sebelum memenuhi panggilan ini, Alex Noerdin telah dipanggil dua kali oleh KPK. Pemanggilan pertama dilakukan pada Kamis (24/3), dia dinyatakan tidak hadir dengan alasan tidak menerima surat panggilan. Sementara untuk panggilan keduanya, dilayangkan KPK pada Kamis (16/4).
Dia dinyatakan tidak hadir kembali dengan alasan ada kegiatan di daerahnya yang tidak bisa ditinggalkan.
"Hari ini pak gub ada kegiatan. musyawarah rencana pembangunan daerah Provinsi Sumsel dan beberapa kegiatan audiensi di Palembang," kata Kabiro Humas dan Protokol Sumsel, M Zaki Aslam saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (16/4).
Selain Alex Noerdin, penyidik juga melakukan pemeriksaan terhadap Stafsus Gubernur Sumatera Selatan, Emir Syanaf dan General Manager PT PLN wilayah Sumatera Selatan, Jambi serta Bengkulu, I Gusti Agung Suteja. Keduanya diperiksa untuk tersangka yang sama.
Diketahui kasus ini terkuak dari hasil pengembangan kasus korupsi proyek wisma atlet, Palembang dengan tersangka M Nazaruddin. Saat itu, Nazar meraup untung banyak dari proyek wisma atlet, di mana bekas bendahara umum Partai Demokrat itu memilih PT DGI sebagai pemenang tender proyek.
Rizal sendiri telah dimasukkan ke jeruji pesakitan di rumah tahanan Guntur, Jakarta Selatan. KPK melakukan penahanan setelah hampir delapan jam melakukan pemeriksaan terhadap Rizal dalam kapasitasnya sebagai tersangka.
Rizal disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) kesatu KUHP.
Sebelum menjebloskan Rizal, KPK sudah lebih dulu memenjarakan M Nazaruddin, Mindo Rosalina Manullang dan Bos PT Duta Graha Indah, El Indris serta mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam pun ikut merasakan jeruji besi.
Baca juga:
KPK periksa Alex Noerdin untuk kasus Wisma Atlet
Dua kali mangkir, Alex Noerdin akhirnya penuhi panggilan KPK
Tak penuhi panggilan KPK, Alex Noerdin minta diperiksa Senin depan
Kembali mangkir, KPK jadwal ulang pemeriksaan Alex Noerdin
Berdalih sibuk, Alex Noerdin kembali acuhkan panggilan KPK
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kenapa DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI untuk menggunakan Wisma Atlet? Inggard berujar penggunaan Wisma Atlet bisa menjawab permasalahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta yang belum memiliki tempat rekapitulasi dan gudang logistik di Kemayoran.
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Siapa yang meresmikan kantor tetap FIFA Asia di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).