Dipertemukan, Dua Kelompok Terlibat Bentrokan di Sorong Sepakat Damai
Dalam pertemuan tersebut, keduanya berjanji tidak akan melakukan hal yang pernah terjadi pada 24 Januari 2022, malam. Apalagi, dalam kejadian itu sebanyak 18 orang meninggal dunia.
Polisi telah melakukan pertemuan dengan kedua kelompok yang terlibat dalam bentrokan yang terjadi di Sorong, Papua Barat, pada Senin (24/1). Dalam pertemuan itu dipimpin langsung oleh Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan.
"Semalam kita mempertemukan kedua belah pihak yang bertikai, semalam di Polres dipimpin Kapolres, untuk mempertemukan kedua belah pihak ada sekitar 17 orang tokoh yang dituakan dari kedua belah kelompok tersebut yang pernah bertikai di Double O," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi saat dihubungi, Rabu (26/1).
-
Kapan Soekarno diasingkan di Bengkulu? Masa pengasingan Soekarno mulai tahun 1938 sampai 1942 ini telah muncul jalinan asmara dengan Fatmawati setelah sang presiden aktif dalam kegiatan kepemudaan Bengkulu.
-
Apa yang dibudidayakan oleh para peternak di Belitung Timur? Budi daya madu yang cukup terkenal dengan perawatan alami dan selalu mengedepankan kualitasnya, yaitu madu heterotrigona itama atau biasa disebut madu teran khas Bangka Belitung.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya berjanji tidak akan melakukan hal yang pernah terjadi pada 24 Januari 2022, malam. Apalagi, dalam kejadian itu sebanyak 18 orang meninggal dunia.
"Setelah kita menerapkan semua masukan dan saran-saran mereka ya, akhirnya mereka semua menandatangani kesepakatan tidak akan melakukan tindakan selanjutnya," ujarnya.
"Dan mungkin sama-sama pihak kepolisian akan coba untuk membantu mencari para pelakunya, menyerahkan kepada pihak kepolisian," sambungnya.
Dirinya menegaskan, kedua belah pihak sepakat tidak akan melakukan aksi balasan atas peristiwa pada malam hari tersebut. Serta membantu polisi untuk mencari tahu pelaku atas insiden itu.
"Intinya tidak akan melakukan tindakan balasan lagi, tindakan susulan. Terus mereka saling membantu untuk mencari tahu pelaku-pelaku daripada penganiayaan dan pembakaran tempat hiburan itu," tutupnya.
Dalam pertemuan itu, turut dihadiri juga Dir Reskrimum Polda Papua Barat Kombes Novi, Dansat Brimob Kombes Pria Premos, Dir Intel Polda Papua Barat Kombes Aris Setya Budi, Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi, Kabid Propam Polda Papua Barat Kombes Bulang Bayu, Irwasda Polda Papua Barat Kombes Godhelp Masnembra dan Dir Polair Polda Papua Barat Kombes Budi Utomo.
Polisi menduga bentrokan maut kelompok di Sorong akibat dua orang berselisih pada sebuah tempat karaoke pada Sabtu (22/1) lalu. Masalah dua orang tersebut meluas dan menyebabkan bentrokan kelompok hingga 18 orang tewas.
"(Awal dugaan penyebab bentrokan) Kalau yang awal malam ini malah gara-gara mabuk, senggol gelas pecah dan ternyata nyambung lagi itu. Mabok juga, tapi ini kan masih info awal. Sehingga terjadi salah paham lagi di diskotek berbuntut itu tadi," kata Kabid Humas Polda Papau Barat Kombes Adam Erwinidi saat dihubungi merdeka.com, Selasa (25/1).
Dalam bentrokan itu, satu orang dari salah satu kelompok meninggal dunia atas nama inisial KR. Dia masih berstatus sebagai mahasiswa.
"Dari itu menyebabkan meninggalnya KR, terus lanjut ditanya ke keluarga kelompok KR, kemudian menyerang lagi tahu-tahu diskotek terbakar dan 17 orang tak bersalah jadi korban," ujarnya.
Kematian KR akibat dianiaya tersebut menyulut emosi dari teman-temannya. Hingga akhirnya, bentrokan pecah menjadi antar-kelompok.
"Iya (awal kejadian Sabtu). Berlanjut lagi pada malam Selasa, mengakibatkan satu orang dari kelompok yang mulai duluan itu malah terluka, malah meninggal kena aniaya itu," tegasnya.
"Terus temannya nyerang lagi, itu kejadian jam 11 malam, makanya diskotek masih buka, kan banyak pertanyaan itu kok masih buka diskotek sampai jam 03.00 Wit, enggak. Kejadian jam 11 malam sampai jam 03.00 Wit, tapi kejadian awal jam 11 malam makanya diskotek kondisi masih buka, bukan diskotek sih tempat karaoke," sambungnya.
Baca juga:
Polisi Periksa 20 Saksi Terkait Bentrokan Kelompok di Sorong
Bentrok Antarkelompok di Sorong Papua, Polisi Kantongi Identitas Pelaku
Kapolda Perintahkan Tindak Tegas Pelaku Bentrokan di Sorong yang Tewaskan 18 Orang
Dipertemukan Polisi dan Tokoh Adat, 2 Kelompok Warga Bentrok di Sorong Sepakat Damai
Olah TKP Karaoke di Sorong Terbakar, 17 Korban Tewas Diduga Terjebak di Lantai 2
VIDEO: Jeritan Ketakutan Warga Saat Bentrokan di Papua