Diprotes warga, proyek pembangunan Tol Solo-Kertosono dihentikan
Penghentian sementara ini sampai ada kejelasan soal pembangunan jembatan di lima titik di Sragen.
Proyek pembangunan jalan Tol Solo-Kertosono (Soker) di Kabupaten Sragen, dihentikan sementara, sejak Kamis (12/5). Penghentian terpaksa dilakukan setelah warga di sejumlah lokasi melakukan protes.
Salah satu persoalan yang masih menjadi tarik ulur dan belum menemui titik temu adalah pembangunan underpass dan overpass (jalan layang) di lima titik. Yakni di Desa Tunjungan, Sonorejo dan Bumiaji di Kecamatan Gondang, serta di Desa Banyurip dan Banaran di Kecamatan Smbungmacan.
Persoalan tersebut mengemuka saat dilakukan rapat koordinasi antara Pemkab Sragen, DPRD, PT Waskita dan PT Solo Ngawi Jaya selaku pengembang.
"Sebelum ada kejelasan terkait teknis pembangunan, proyek jalan tol kita berhentikan dulu sampai batas waktu yang belum ditentukan. Ini untuk meredam gejolak yang ada di masyarakat," ujar Ketua DPRD Sragen Bambang Slamekto, Jumat (13/5).
Bambang mengatakan, baik warga maupun Pemkab Sragen menginginkan agar semua jalan kabupaten posisinya berada di bawah jalan tol. Sedangkan jalan tol yang melintas di atas jalan kabupaten dibangun dengan model jalan layang.
"Bukan seperti di daerah lain, posisi jalan kabupaten berada di bawah jalan tol, tidak diubah atau dibuat underpass. Kami minta pembangunan jalan tol dihentikan dulu, silakan pengembang koordinasi dulu dengan pemda dan warga," tandasnya.
Yoko salah seorang warga menambahkan, warga meminta agar kolong jembatan tol layang yang bersinggungan dengan jalan kabupaten dibuat lebih tinggi dan lebar. Sehingga kendaraan bisa masuk.
"Jembatannya saat ini terlalu sempit, merugikan warga, karena kendaraan susah masuk," katanya.
-
Bagaimana proses pembangunan Tol Yogyakarta-Kulon Progo? Pemda DIY Terbitkan IPL Tol Rute Yogyakarta-Kulon Progo, Begini Rencananya Rute jalan tol direncanakan melewati empat kecamatan dan 12 kelurahan. Pemerintah DIY telah menerbitkan Izin Penetapan Lokasi (IPL) lahan pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo untuk seksi Yogyakarta-Kulon Progo. Rencananya seksi pembangunan tol itu akan melewati Kabupaten Sleman dan Bantul. “Rencana jangka waktu pembangunan dilaksanakan selama kurang lebih 36 bulan setelah tahapan pelaksanaan selesai dilakukan,” Menurut Benny, lokasi rencana pembangunan terletak di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul dengan perkiraan luas tanah yang dibutuhkan mencapai lebih kurang 159,053 hektare.
-
Siapa yang menginstruksikan pembangunan infrastruktur pasca gempa di Sulbar? Jokowi menekankan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pasca gempa ini merupakan perintah langsung darinya."Saya lihat tadi Alhamdulillah (bangunan) sudah selesai. Hanya kurang gedung DPRD dan satu masjid," kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4).
-
Apa tujuan pembangunan Tol Yogyakarta-Kulon Progo? Selain itu, pembangunan jalan tol tersebut juga memberikan pilihan transportasi dengan biaya lebih rendah dan waktu tempuh lebih cepat. “Ini dipastikan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui pengurangan biaya distribusi dan menyediakan akses ke pasar regional maupun internasional. Serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.”
-
Di mana Tol Jogja-Solo akan dibangun melayang? Di kawasan Ring Road Utara Yogyakarta, jalan tol itu rencananya dibuat melayang.
-
Mengapa jalan tol dibangun di Indonesia? Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) tengah gencar membangun infrastruktur untuk menekan biaya logistik. Salah satunya jalan tol.
-
Di mana saja Tol Yogyakarta-Kulon Progo akan dibangun? Rencananya seksi pembangunan tol itu akan melewati Kabupaten Sleman dan Bantul.
Baca juga:
Titah Jokowi, tol Semarang-Solo & Solo-Kertosono rampung 2,5 tahun
Perizinan berbelit, pembangunan Tol Soker mandek
Bos Jasa Marga banggakan pendapatan Rp 20 miliar per hari
Jasa Marga kenakan tarif tol Solo-Kertosono sekitar Rp 115 ribu
Jokowi target tol Solo-Ngawi-Kertosono selesai medio 2017