Dirdik Jampidsus Kejagung soal Heboh Disebut Pakai Jam Tangan Mewah Rp1 M: Belinya di Pasar
Qohar mengaku membeli jam tangan itu di pasar dan tidak mengetahui detail merek dari barang tersebut.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejagung Abdul Qohar menjadi sorotan publik lantaran mengenakan jam tangan yang diklaim netizen sebagai barang mahal. Secara langsung, dia membantah memiliki jam tangan mewah.
“Jadi jam tangan saya, ini yang saya pakai ini, nah ini saya pakai ini ya. Ini sudah saya beli sejak 5 tahun yang lalu dan selalu saya pakai. Termasuk kawan-kawan selalu meliput konpers dengan saya kan lihat juga kan? Nah tapi saya juga bertanya, kenapa kok baru sekarang ditanya? Kan gitu,” tutur Qohar di Kejagung, Jakarta Selatan, Minggu (3/11).
- Jam Tangan Mewah Gus Miftah Curi Perhatian Warganet, Harganya Ratusan Juta Rupiah
- Deretan Koleksi Jam Tangan Mewah Milik Bambam GOT7, Termahal Capai Rp26 Miliar
- Detik-Detik Penangkapan Rampok Toko Jam Tangan Mewah di PIK 2, Pelaku Langsung Tiarap
- Toko Jam Mewah di PIK 2 Disatroni Perampok, Kerugian Rp14 Miliar
“Kenapa saya bilang ini udah lama, ini bautnya sudah hilang ini dua ini, biar dilihat ini kan. Ini harganya hanya Rp4 juta rupiah. Bagi saya, Rp4 juta sudah mahal lah ya,” sambungnya.
Qohar mengaku hanya ingin berkonsentrasi dalam berbagai penyidikan yang ditangani oleh Jampidsus Kejagung lantaran banyak sekali perkara besar dan menjadi perhatian masyarakat. Namun belakangan, malah timbul pembahasan jam tangan yang dipakainya, bahkan harganya diklaim fantastis yakni mencapai Rp1 miliar lebih.
“Ini disandingkan, disejajarkan, kalau saya lihat di medsos itu kan jam tangan yang mewah dan ada merah-merahnya itu ya kan. Ada merah-merahnya, terus kalepnya (strap), kalepnya ini bukan karet, opo itu, kulit. Terus ada harganya, ada yang bilang Rp850 juta, ada yang bilang lagi Rp1,2 miliar. ada yang bilang lagi Rp1,4 miliar, ada yang bilang lagi Rp2 miliar,” jelas dia.
Qohar pun berterima kasih kepada awak media yang secara langsung mengkonfirmasi harga jam tangan tersebut kepadanya. Bahkan, dia mengantisipasi kabar fitnah itu dengan meminta rekannya sesama jaksa untuk membeli jam tangan yang serupa dengannya, untuk langsung bersama-sama dipamerkan ke wartawan.
“Belinya di pasar, sudah 5 tahun ya. Kalau kurang yakin panggil ahli jam, periksa bersama-sama betul nggak, gitu ya,” kata dia.
Selain itu, Qohar mengaku membeli jam tangan itu di pasar dan tidak mengetahui detail merek dari barang tersebut. Dia bahkan baru mulai terkejut dua hari belakangan ini, bahwa media sosial ramai membahas jam tangannya, di tengah upaya membongkar kasus korupsi perkara besar.
“Jadi sekali lagi saya tidak pernah punya jam mahal, apalagi jam mewah. Ini saya nggak tahu mereknya apa. Saya tuh sampai tanya, mereknya apa, saya nggak tahu karena jujur saja saya iki baru dengar ini dua hari ini, saya juga kaget. Tapi nggak apa-apa hikmahnya jadi terkenal kan,” Qohar menandaskan.