Diserang tikus, sawah petani di Sulteng 'kritis'
"Banyak areal sawah yang siap panen di dataran Toili, Kabupaten Banggai terserang hama tikus," kata Wayan, Rabu (23/4).
Petani di Kabupaten Banggai dan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengeluhkan adanya serangan hama tikus terhadap tanaman padi sehingga mengancam produksi pada musim panen kali ini menurun dari sebelumnya. Serangan hama tikus itu terjadi di sawah di dataran Toili, Kabupaten Banggai.
"Banyak areal sawah yang siap panen di dataran Toili, Kabupaten Banggai terserang hama tikus," kata Wayan Sujana, salah seorang petani lewat telepon dari Luwuk, Kabupaten Banggai, seperti dilansir dari Antara, Rabu (23/4).
Wayan tidak menyebutkan jumlah areal sawah yang terserang hama tikus, kecuali mengatakan para petani cukup kewalahan untuk melakukan pembasmian. Petani hanya menggunakan alat tradisional seperti sepotong kayu untuk menangkap tikus di sawah. Selain gangguan hama tikus, banyak buah padi yang hampa akibat kekurangan pasokan air. Ada beberapa irigasi di Dataran Toili yang merupakan lumbung beras di Kabupaten Banggai tidak berfungsi dengan baik.
Hal senada juga disampaikan Nyoman Suarsana, seorang petani lainnya di Kabupaten Parigi Moutong. Ia juga mengatakan banyak petani yang mengalami gagal panen karena gangguan hama dan juga irigasi tidak berfungsi.
Dia mengatakan hama tikus sekarang ini menjadi momok yang sangat ditakuti petani di daerah lumbung beras terbesar di Sulteng itu. Para petani mengalami kewalahan untuk membasmi hama tikus. Selain itu, lanjut Nyoman akibat dari pasokan air ke sawah tidak normal hasil panen petani tidak maksimal.
"Panen kali ini dipastikan menurun dibandingkan sebelumnya," kata Nyoman dan dia mengemukakan secara kasat mata memang dilihat buah padi cukup bagus, tetapi kenyataannya kebanyakan gabahnya hampa. Banyak sekali buah padi yang kosong.
Penyebab utamanya karena suplai air yang tidak lancar. Pada saat tanaman padi membutuhkan air yang banyak justru tidak ada suplai air. Begitu kebutuhan air sudah lewat baru suplai air lancar. Nyoman juga mengaku ada banyak irigasi yang rusak akibat diterjang banjir bandang di daerah itu hingga kini belum juga diperbaiki. "Itu semua yang menyebabkan produksi petani pada panen kali ini dipastikan menurun dari sebelumnya," ujar Nyoman.