Diserbu pembeli, pedagang Malioboro lembur sampai malam
Para pedagang juga menambah penjaga toko untuk melayani pembeli yang ramai.
Momentum libur lebaran membuat pusat-pusat perbelanjaan di Malioboro, Yogyakarta diserbu wisatawan dari berbagai daerah. Banyaknya wisatawan yang datang membuat para pedagang di Malioboro kualahan melayani pembeli.
Seperti yang dialami oleh Marko, penjual kaos dan pernak-pernik khas Yogyakarta di depan Ramayana Malioboro. Untuk melayani pembeli yang membludak, Marko yang biasa menjaga lapaknya sendirian, meminta bantuan dua temannya untuk ikut membantunya.
"Karena banyak yang beli sejak lebaran kemarin, minta bantuan untuk jaga sambil layani pembeli," kata Marko di tengah kesibukannya melayani pembeli, Kamis (31/7).
Tak sekedar menambah personel, Marko juga harus lembur sampai malam. Biasanya jam 22.00 WIB sudah pulang, sejak mulai H+1 lebaran dia membuka lapak hingga pukul 00.00 WIB.
"Kebanyakan orang luar, pas liburan. Kasihan juga kalau kita tutup jam sepuluh malam, mereka jauh-jauh cari oleh-oleh di sini," tambah Marko.
Hal serupa juga dilakukan oleh Haswin yang menjual oleh-oleh mulai dari kaos, blangkon hingga sandal di depan Malioboro Mall. Untuk melayani pembeli, dia mengajak anaknya yang masih SMA untuk membantunya melayani pembeli.
"Mumpung masih libur juga, jadi bantuin bapaknya aja daripada di rumah enggak ngapa-ngapain," kata Haswin.
Sebulan sebelum lebaran, Haswin sudah memperkirakan akan banjir pembeli. Dia berinisiatif untuk menambah stok dagangannya supaya tidak kehabisan.
"Jauh sebelum lebaran sudah bilang ke tempat saya ambil barang, minta tambah," jelasnya.
Meski enggan membeberkan secara detail berapa peningkatan keuntungan selama lebaran, Haswin memberikan gambaran jika sehari bisa menjual satu jenis barang, tetapi musim lebaran ini bisa sepuluh barang terjual dalam satu jenis.
"Kalau biasanya satu, ini jadi sepuluh, kalau dua, jadi dua puluh," ujarnya.