Dita bomber gereja Surabaya disebut keponakan anggota jaringan bom Bali I
Dita Oepriarto, disebut-sebut memiliki hubungan kerabat dengan Sukastopo, anggota jaringan bom Bali I. Sukastopo juga memiliki anak yang terlibat peristiwa bom Bali I yaitu Amin Abdullah. Amin ditangkap pada tahun 2002. Jaringan Sukastopo ini adalah jaringan lama. Sedangkan Dita disebut jaringan baru.
Dita Oepriarto mengajak serta istri dan anaknya dalam aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Kota Surabaya, Minggu (13/5). Dia menjadi otak sekaligus eksekutor bom tiga gereja Surabaya.
Tidak banyak yang tahu bahwa Dita Oepriarto, disebut-sebut memiliki hubungan kerabat dengan Sukastopo, anggota jaringan bom Bali I. Hal ini diungkapkan adik pelaku bom Bali I, Amrozi yakni Ali Fauzi Manzi, dalam diskusi publik di Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (17/5).
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Dimana Pertempuran Surabaya terjadi? Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan tentara asing setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjadi pertempuran terbesar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
"Dita ini keponakan Sukastopo. Sukastopo ditangkap 2002 akhir karena masuk jaringan bom Bali satu. Teroris melahirkan teroris," jelas adik kandung Amrozi dan Ali Imron ini.
Sukastopo juga memiliki anak yang terlibat peristiwa bom Bali I yaitu Amin Abdullah. Amin ditangkap pada tahun 2002. Jaringan Sukastopo ini adalah jaringan lama. Sedangkan Dita disebut jaringan baru.
"Genetiknya nyambung," ujarnya.
Ali Fauzi yang juga mantan kepala instruktur perakitan bom Jemaah Islamiah (JI) Jawa Timur ini mengatakan, satu keluarga bergabung dengan jaringan teroris bukan hal baru. Ini telah berlangsung sejak 2002 sebagaimana yang terjadi pada keluarganya.
"Di 2002 dan seterusnya sudah ada keluarga yang ramai-ramai masuk jaringan (teroris), salah satunya saya," kata pendiri Yayasan Lingkar Perdamaian ini.
Ali mencoba menganalisa yang dilakukan Dita hingga berhasil membujuk keluarganya melakukan aksi bom bunuh dri. Dia yakin Dita telah melakukan radikalisasi kepada istri dan anak-anaknya sejak lama, sejak anak-anaknya berusia dini. Ia kemudian mengajak anak-anaknya melakukan aksi mematikan tersebut dengan memberikan pemahaman bahwa yang mereka lakukan akan berbuah surga.
"Yang dilakukan Dita sekeluarga bukan bimsalabim dan sudah melakukan radikalisasi usia dini baik kepada anaknya yang laki-laki dan anak-anaknya yang perempuan dan mereka sudah paham, sudah tahu, saya yakin. Kecuali pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya. Tapi pelaku bom bunuh diri di gereja itu satu keluarga sudah paham dan mereka tentu ada perpisahan dan ada dialog-dialog sebelum melakukan itu," paparnya.
Banyak pihak heran dan menyebut perilaku Dita tak bisa diterima akal sehat karena mengajak keluarganya. Ali menilai itu tidak lepas dari ideologi yang dipegang dan diyakini.
"Ini bagian dari ideologi yang mereka punyai. Apapun kalau sudah tentang ideologi tentu akan sangat susah (dicegah) kecuali dengan trik-trik tertentu," kata dia.
Menurutnya para teroris ini adalah kaum yang overdosis dalam beragama. Islam adalah sebenarnya agama yang mengajarkan wasathiyah atau pertengahan.
"Agama jangan terlalu berlebihan, berbahaya. Saya dulu memahami agama secara berlebihan," ujarnya.
"Konsep Islam paling aman di tengah-tengah. Tidak lebih, tidak kurang," sambungnya.
Baca juga:
Ini kata Del Piero soal teror di Indonesia
Terduga teroris Fauzan diketahui bisnis jual beli mobil
Hidayat Nur Wahid sebut pembentukan Koopssusgab harus punya payung hukum yang jelas
Pasca bom, tempat ibadah di Jawa Timur dijaga ketat personel TNI-Polri
Teror bom tak surutkan niat masyarakat main ke pusat perbelanjaan
Ada penggeledahan rumah terduga teroris, TNI ikut jaga Mapolres Dumai