Ditangkap, otak pembunuhan di Pulomas teriak 'Saya tidak ikut Pak'
Ditangkap, otak pembunuhan di Pulomas teriak 'Saya tidak ikut Pak'. Petugas gabungan menangkap pelaku perampokan disertai dengan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur. Dua pelaku ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Jalan Kalong, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, pada Rabu (28/12).
Petugas gabungan menangkap pelaku perampokan disertai dengan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur. Dua pelaku ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Jalan Kalong, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, pada Rabu (28/12).
Saksi mata penangkapan, Ucok (24) mengatakan, Ramlan Butarbutar ditangkap di depan rumah kontrakan sekitar pukul 15.00 WIB. Bahkan, ia mendengar sebanyak empat kali tembakan keras.
"Satu orang ditangkap di dalam rumah kontrakan," katanya, Rabu (28/12).
Menurut dia, tak lama kemudian datang sebuah ambulans. Tersangka Ramlan dievakuasi ke mobil tersebut, bahkan sempat berteriak membantah bahwa ikut dalam perampokan sadis.
"Saya tidak ikut Pak, saya tidak ikut Pak," kata Ucok menirukan ucapan Ramlan.
Sementara itu, satu tersangka Erwin Situmorang dimasukkan ke dalam sebuah mobil pribadi. Kepolisian bersenjata lengkap itu lalu pergi meninggalkan lokasi.
"Lokasi kemudian dipasang garis polisi, warga tidak boleh mendekat," katanya.
Ramlan pun tewas saat perjalanan ke RS Polri karena kehabisan darah.
Seperti diketahui, perampokan sadis terjadi pada Senin (26/12) sore di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Rumah mewah itu milik Ir Dodi Triono.
Dalam kejadian itu enam orang tewas. Identitas korban yakni, Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9) anak ketiga dari Dodi, Amel teman anak korban, Yanto sopir, dan Tasrok (40) sopir.
Sedangkan korban selamat yakni, Emi, Zanette Kalila Azaria, Santi, Fitriani, dan Windy (23). Para korban masih dalam perawatan intensif karena mengalami trauma berat.
Baca juga:
Perampok di Pulomas 4 orang, sempat tanya 'di mana kamar majikan?'
Pelaku perampokan sadis di Pulomas sempat kabur ke Bandung & Cianjur
Hasil autopsi, 6 korban di Pulomas tewas karena kekurangan oksigen
Dari jam Rolex sampai mata uang Thailand disita dari pelaku Pulomas
Polisi pastikan Ramlan Butar-Butar pernah rampok WN Korea di Depok
Polisi masih korek alasan pelaku sekap 11 orang di kamar mandi
Kapolri apresiasi Polda Metro tangkap perampok Pulomas dengan cepat
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Mengapa pungli di Babelan Bekasi dianggap meresahkan? Sopir dimaki sampai dipukuli jika tak diberi. Menurut sang perekam, jika sopir tidak memberi uang maka mereka akan dimaki oleh orang-orang yang meminta-minta itu.Bahkan, sopir juga beresiko dipukuli jika melawan aktivitas pungli tersebut sehingga dianggap sangat meresahkan.“Tak diberi, dimaki-maki. Ngelawan, gebukin,” katanya.