Ditemukan air panas bersuhu 65 derajat celsius di tanah berasap
Sepetak tanah di RT 2 RW 3, Dusun Kayen, Sampang, Gedangsari, Gunungkidul tiba-tiba mengeluarkan asap dan uap air panas. Peneliti dari Balai Pengembangan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pun diterjunkan untuk meneliti penyebab munculnya asap dan uap air panas dari tanah tersebut.
Sepetak tanah di RT 2 RW 3, Dusun Kayen, Sampang, Gedangsari, Gunungkidul tiba-tiba mengeluarkan asap dan uap air panas. Peneliti dari Balai Pengembangan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pun diterjunkan untuk meneliti penyebab munculnya asap dan uap air panas dari tanah tersebut.
Menurut Camat Gedangsari, Muhammad Setyawan Indriyanto, pihak BPPTKG sempat melakukan penggalian tanah di sekitar lokasi keluarnya asap dan uap panas tersebut. Tim peneliti yang diketuai oleh Sri Sumarti, lanjut Indriyanto, menggali sedalam kurang lebih 90 cm di sekitar lokasi.
"Kemarin sempat melakukan penggalian di sekitar lokasi. Ketika digali, peneliti menemukan air dengan suhu 65 derajat celsius," ujar Indriyanto ketika dihubungi, Sabtu (18/2).
Indriyanto memaparkan bahwa info awal dari tim peneliti yang mengambil sampel dan analisa lapangan sudah turun. Dari hasil sementara, sambung Indriyanto, diketahui ada kandungan gas jenis carbon dioxide (Co2) sebesar 1 persen. Kandungan ini melebihi kandungan Co2 yang normalnya hanya 0,3 persen.
"Suhu di titik lokasi sekitar 68 derajat celcius. Sedangkan suhu pada radius 2 meter dari lokasi keluarnya asap dan uap air, sebesar 30 derajat celcius," ungkap Indriyanto.
Indriyanto menambahkan berdasarkan hasil penelitian awal dari BPPTKG, untuk warga radius aman sementara dua meter dari lokasi. Namun warga diimbau pula untuk menjauhi atau tidak melakukan aktivitas apapun di titik sekitar tanah yang mengeluarkan gas dan uap air panas.
"Hasil mendetail penyebab tanah keluar asap dan uap air panas belum bisa diketahui. Masih menunggu hasil lab dari BPPTKG yang baru akan keluar beberapa hari mendatang," pungkas Indriyanto.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tanah pekarangan milik Trisno Wiyono di RT 2 RW 3 dusun Kayen, Sampang, kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, mengeluarkan uap dan asap panas sejak Kamis (16/2). Asap panas dan uap ini masih terus keluar hingga Sabtu (18/2).
Munculnya asap dan uap menurut saksi mata Supriyono berawal ketika pemilik rumah milik Trisno Wiyono hendak menanam pohon binahong di pekarangan rumah miliknya.
"Sekitar pukul enam pagi, saat menggali tanah tiba-tiba keluar asap panas dari dalam tanah," kata Supriyono, Kamis (16/2).
Supriyono menambahkan bahwa oleh pemilik rumah lokasi keluarnya asap dipasang pipa terbuat dari bahan plastik. Namun tidak kuat menahan panas yang dihasilkan sehingga pipa plastik hingga bengkok.