Dituduh dukun santet, nenek di Maluku Utara dimutilasi warga
Nuryan Umanahu (70) dihakimi warga setempat hingga tewas karena diduga menyantet seorang warga bernama Suhaida Soamole.
Di zaman modern ini, masih ada beberapa orang yang memiliki ilmu hitam santet. Ilmu Santet biasa digunakan untuk melakukan kejahatan dan mencelakai musuh.
Namun terkadang sulit untuk mencari pelaku santet, karena tidak adanya bukti yang menunjukkan bahwa seseorang telah dicelakai oleh si dukun santet. Sehingga orang yang dituduh dukun santet pun kerap menjadi sasaran amukan massa.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. Dituduh dukun santet, nenek Nuryan Umanahu (70) dihakimi warga setempat hingga tewas karena diduga menyantet seorang warga bernama Suhaida Soamole.
Bahkan tragisnya lagi, nenek Nuryan dimutilasi secara sadis oleh warga lantaran emosi. Berikut cerita miris tersebut:
-
Apa yang dimaksud dengan santet? Santet, sebuah bentuk kejahatan spiritual yang kerap kali diselimuti mitos dan ketakutan, dapat menyerang siapa saja tanpa peringatan.
-
Kenapa dukun suka bakar menyan? Kenopo dukun senengane bakar menyan? Lha yen bakar sate, ngko malah podo ngeleh kabeh pasiene.
-
Kapan Doa Ganti Qunut dibaca? Doa qunut adalah doa yang dilakukan dalam salat, terutama salat subuh.
-
Kuluk Dugan itu apa? Salah satu bagian dari jenis pakaian adat tradisional dari Bengkulu ini berupa kain tenun yang berfungsi sebagai penutup tubuh bagian atas wanita dewasa. Setiap suku dan daerah di Indonesia pastinya memiliki ciri khas berupa pakaian adat yang menjadi identitas asal.
-
Apa yang menjadi ciri khas Dusun Sukamade? Pantai Sukamade yang jadi bagian dari Taman Nasional Meru Betiri merupakan tempat yang eksotis.
-
Dimana letak Dusun Semilir? Terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tempat ini menawarkan berbagai atraksi yang menarik serta pemandangan alam yang indah.
Tak hanya dihakimi, nenek Nuryan juga dimutilasi warga
Nenek Nuryan Umanahu (70), warga Desa Buya, Kecamatan Mangoli Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara tewas dimutilasi warga setempat, Minggu (21/3) sekitar pukul 11.00 WITA. Nenek Nuryan dimutilasi karena dituduh menyantet seorang warga bernama Suhaida Soamole.
"Pembunuhan tersebut dilakukan karena para tersangka mencurigai korban sering melakukan santet," kata Kapolda Maluku Utara, Brigjen Pol Zulkarnain kepada merdeka.com, Senin (21/3).
Zulkarnain menjelaskan, warga yang marah datang ke rumah korban untuk membantainya. Korban pun kemudian dimutilasi secara sadis.
"Korban dipukuli dan dipotong dengan parang oleh para tersangka," jelasnya.
Mutilasi berawal saat seorang warga kerasukan
Nenek Nuryan Umanahu (70) tewas dimutilasi warga Desa Buya, Kecamatan Mangoli Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, Minggu (21/3). Dia dituduh menyantet seorang warga bernama Suhaida Soamole.
Kapolda Maluku Utara, Brigjen Pol Zulkarnain menerangkan, peristiwa itu terjadi ketika Suhaida tiba-tiba kerasukan berteriak 'takut sama nenek'. Melihat Suhaida kerasukan, sang suami Sukri Sapsuha terkejut dan panik. Sukri kemudian membawa Suhaida ke rumah kakaknya bernama Hamjad Sapsuha meminta pertolongan untuk menyadarkan istrinya.
"Hamjad Sapsuha memercikkan air ke wajah Suhaida, lalu saat itu pula keadaan Suhaida dalam kondisi mulut menjadi bengkok dan mata kiri tertutup," kata Zulkarnain kepada merdeka.com, Senin (21/3).
Keluarga makin cemas lantaran Suhaida tak kunjung sadar. Dan yang membuat keluarga curiga Suhaida disantet ketika dia berjalan menuju rumah nenek Nuryan. Suami beserta warga membuntuti Suhaida karena ingin mengetahui apa yang dilakukannya.
"Sesampainya di depan rumah nenek Nuryan, Suhaida langsung pingsan," ungkapnya.
Kecurigaan warga makin kuat saat melihat Suhaida pingsan, mereka kemudian mencari nenek Nuryan. Namun, kala itu nenek Nuryan tak berhasil ditemukan.
Tak puas, warga kembali mendatangi kediaman nenek Nuryan Minggu (20/3). Ternyata nenek Nuryan berada di rumah menantunya.
"Hamjad mendorong pintu kamar korban dan langsung memotong korban (nenek Nuryan), dengan cara mengayunkan sebilah parang dan mengenai punggung belakang korban," terang Zulkarnain.
Tak hanya itu, suami Suhaida dan juga warga membabi buta memutilasi korban dengan sadis. "Sukri juga memotong korban dengan sebilah parang dan disusul dengan para tersangka lainnya yang masuk dan memukuli korban hingga korban meninggal dunia," imbuhnya.
22 Orang jadi tersangka kasus mutilasi dukun santet
Polisi menetapkan 22 orang tersangka atas kasus mutilasi nenek Nuryan Umanahu, orang yang dituduh dukun santet di Kepulauan Sula dan menyantet warga Suhaida Soamole, Desa Buya, Kecamatan Mangoli Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Kapolda Maluku Utara, Brigjen Pol Zulkarnain mengatakan, 22 tersangka tersebut salah satunya merupakan suami Suhaida, Sukri Sapsuha.
"Namun masih terdapat beberapa tersangka yang masih berada di Desa Buya, Kecamatan Mangoli Selatan," kata Zulkarnain kepada merdeka.com, Senin (21/3).
Berikut nama 22 tersangka yang membunuh dukun santet di Maluku Utara.
1. Sukri sapsuha (28)
2. Hamjad Sapsuha (30) yang bekerja sebagai Satpol PP
3. Sahrul Sapsuha (30)
4. Herman Tidore (18)
5. Sulaiman Sapsuha (20)
6. Furqan Sapsuha (31)
7. Arjo Sapsuha (16)
8. Soleman Sosal (42)
9. Sahrul Marsaoly (22)
10. Ansar Sapsuha (35)
11. Iklan Sapsuha (17)
12. Iron Tidore (20)
13. Sarif Sapsuha (25)
14. Oman Djafar (15)
15 Djabal Sapsuha (31)
16. Suhardi Bugis (22)
17. Junaidi Umanahu (32)
18. Armin Umanahu (17)
19. Yusran Kailul (17)
20. Mardiman Umaternate (23)
21. Sarman Gay (19)
22. Djuman Soamole (19).
Polisi amankan 3 parang saat olah TKP
Satreskrim Polres Kepulauan Sula, Maluku Utara melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), kasus mutilasi nenek Nuryan Umanahu di Desa Buya, Kecamatan Mangoli Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, Minggu (20/3).
Dari TKP polisi mengamankan tiga parang yang diduga digunakan para tersangka untuk membantai korban. "Polisi mengamankan barang bukti tiga buah parang," kata Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Zulkarnain kepada merdeka.com, Senin (21/3).
Selain itu, polisi juga telah melakukan visum terhadap jasad korban di RSUD Sanana. Pasca-kejadian tersebut kondisi Desa Buya sudah kembali normal.
"Situasi dalam keadaan aman terkendali," ujarnya.
Satreskrim Polres Kepulauan Sula, Maluku Utara melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), kasus mutilasi nenek Nuryan Umanahu di Desa Buya, Kecamatan Mangoli Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, Minggu (20/3).
Dari TKP polisi mengamankan tiga parang yang diduga digunakan para tersangka untuk membantai korban. "Polisi mengamankan barang bukti tiga buah parang," kata Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Zulkarnain kepada merdeka.com, Senin (21/3).
Selain itu, polisi juga telah melakukan visum terhadap jasad korban di RSUD Sanana. Pasca-kejadian tersebut kondisi Desa Buya sudah kembali normal.
"Situasi dalam keadaan aman terkendali," ujarnya.