Dituduh serang polisi di pos pol Gowa, anggota TNI lapor ke Propam
Sebelumnya anggota TNI itu diamankan karena diduga salah satu pelaku penyerangan polisi di pos polisi, Kamis (2/7).
Prada Anwar Slamet anggota Kesehatan Kodam (Kesdam) VII/Wirabuana yang sebelumnya diamankan polisi karena diduga salah satu pelaku penyerangan polisi di pos polisi di Bundaran Samata, Kamis (2/7) dini hari sudah dilepas hari ini, Jumat (3/7) dan langsung melapor ke Propam Polda Sulsel karena keberatan atas penangkapan tersebut. Hal ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Frans Barung Mangera yang baru saja dikonfirmasi via ponselnya.
Kata Barung, sebelumnya Prada Anwar Slamet diamankan polisi, Kamis, (2/7) sekitar pukul 02.20 wita di depan Jl. Pendidikan Raya, Makassar. Saat itu, Prada Anwar Slamet berboncengan sepeda motor dengan Laode Waliuddin, rekannya yang berprofesi karyawan hotel. Keduanya diamankan dan disebut terduga pelaku penyerangan.
Setelah mengikuti serangkaian pemeriksaan termasuk dikonfrontir sejumlah saksi-saksi keberadaan Prada Anwar Slamet saat kejadian penyerangan yang menyebakan tiga anggota polisi terluka, satu diantaranya tewas di tempat, disimpulkan bahwasanya Prada Anwar Saleh tidak terbukti terkait kasus penyerangan berdarah tersebut.
"Informasi sementara ini demikian bahwasanya Prada Anwar melapor ke Propam Polda Sulsel karena keberatan atas penangkapan tersebut," kata Kombes Polisi Frans Barung Mangera.
Ditambahkan, secara detil laporan keberatan Prada Anwar Slamet ini belum diketahui. Pastinya, kata Barung, setiap laporan dari siapapun apatah lagi jika itu dari TNI tentu akan dilayani. "Tugas polisi melayani masyarakat siapapun itu," tandas Kabid Humas Polda Sulsel ini.
Ditanya soal kronologis penangkapan yang informasinya, baik Prada Anwar Slamet maupun Laode Waliuddin matanya dilakban termasuk saat interogasi di Mako Brimob, matanya baru dibuka setelah diperiksa di Mapolda Sulsel, Kombes Polisi Frans Barung Mangera tidak bersedia memberikan keterangan.
"Soal rincinya silahkan tanya Kapolrestabes Makassar karena beliau yang ada di lapangan saat penangkapan," tandasnya.
Baca juga:
Diisukan meninggal, polisi korban penyerangan di Gowa membaik
Cerita 20 orang misterius tebas dan tembaki polisi di pos pol Gowa
Penyerang polisi di Gowa beraksi singkat dan diduga terlatih
3 Anggota Sabhara Gowa diserang puluhan orang, 1 tewas 2 kritis
Anggota TNI & warga yang keroyok Kanit Reskrim di Ambon divonis bui
Dipukuli & disetrum polisi, siswa SMA bebas dijamin Pak Lurah
Puluhan polisi serang & tembak warga, Kasat Reskrim dipropamkan
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.