Dokter RSPAD sudah dihadirkan, Setnov malah minta diperiksa di RSPAD
Dalihnya, dokter yang datang tak sesuai harapan. Dia ingin diperiksa oleh dokter spesialis bukan dokter umum.
Sidang perdana Setya Novanto sebagai terdakwa kasus dugaan korupsi e-KTP belum juga dibuka Majelis Hakim Pengadilan Tipikor. Sebab, sejak awal Ketua Hakim Yanto bertanya identitasnya, Novanto sesekali mendengar dan terkadang tidak.
Padahal sebelum menuju pengadilan, kesehatan Novanto sudah dipastikan cukup baik dan bisa menjalani persidangan. Bahkan tiga orang dokter yang memeriksanya turut dihadirkan di sidang dan memastikan kondisinya sangat sehat.
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa yang disebut oleh Agus Rahardjo sebagai orang yang meminta kasus korupsi e-KTP dengan terpidana Setya Novanto dihentikan? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Mengapa Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak mau berkomentar tentang kasus e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Partai Golkar itu menjadi korban dari e-KTP, jadi saya no comment. Jelas ya, korban e-KTP siapa? (Setnov) ya sudah clear," pungkasnya.
-
Siapa Aty Kodong? Aty Kodong dikenal sebagai runner-up Dangdut Academy yang berhasil meningkatkan perekonomiannya.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Siapa Jhony Saputra? Merupakan Pengusaha Muda Jhony Saputra, yang disebut sebagai pengusaha muda berkecukupan, menjabat sebagai komisaris utama di PT Jhonlin Argo Raya (JARR), sebuah perusahaan yang tergabung dalam Jhonlin Group milik Haji Isam.
Namun Novanto tetap dengan melakukan hal yang sama saat hakim kembali mengonfirmasi soal identitasnya. Sampai akhirnya ada permintaan dari kuasa hukum Novanto bahwa kliennya ingin kesehatannya diperiksa dokter dari RSPAD.
Hakim coba menengahi dengan memutuskan kesehatan Novanto diperiksa kembali di pengadilan. Tiga dokter termasuk satu tambahan dokter dari RSPAD sudah diminta datang dan memeriksa kesehatan Novanto.
Saat dokter dari RSPAD tiba di pengadilan, giliran Novanto menolak diperiksa. Kini dalihnya, dokter yang datang tak sesuai harapan. Dia ingin diperiksa oleh dokter spesialis bukan dokter umum.
"Setelah saya bicara dengan beliau, akhirnya dipertimbangkan itu tidak akan berimbang," ujar kuasa hukum Novanto, Maqdir, Rabu (13/12).
Kemudian, Maqdir berkukuh agar pemeriksaan Setnov dilakukan di RSPAD.
Mendengar alasan Maqdir, Ketua Majelis Hakim Yanto kemudian menegur ketidakseriusan.
"Sudah saya kasih kesempatan pukul 11 sampai hari ini enggak punya ya seperti itu. Memang tidak ada komunikasi, saya minta kirim (dokter) spesialis jangan sampai sudah sini terus ditolak," tegur Hakim Yanto.
Hakim Yanto juga menanyakan kegiatan terdakwa saat istirahat sesi pertama sejak pukul 11.00 WIB hingga 14.40 WIB. Jaksa Penuntut Umum yang diwakili Irene Putri menegaskan saat istirahat, Setya Novanto ikut serta makan siang didampingi tim kuasa hukumnya.
Tiga dokter yang dihadirkan jaksa penuntut umum KPK dari IDI, RSCM, dan KPK pun mengatakan kondisi kesehatan ketua DPR itu sehat.
"Apakah waktu istirahat makan siang tadi terdakwa bisa makan siang?" tanya Hakim Yanto.
"Benar terdakwa juga makan siang dan disaksikan tim penasihat hukum," ujar Jaksa Irene Putri.
Akhirnya majelis hakim kembali men-skors persidangan untuk melakukan musyawarah.
Baca juga:
KPK ingatkan Setya Novanto kooperatif di sidang Pengadilan Tipikor
KPK sebut praperadilan Setya Novanto gugur sejak sidang di Tipikor dibuka hakim
Setya Novanto 'membisu' lagi, majelis hakim kembali skors sidang
Skors sidang 1,5 jam, Hakim Kusno pelajari rekaman sidang Setnov di Tipikor
Ahli: Praperadilan Setnov gugur saat sidang perdana dibuka Hakim Tipikor
Kuasa hukum pasrah jika praperadilan Setnov gugur: Hanya faktor waktu
Sidang Setya Novanto, pimpinan DPR harapkan hasil terbaik