Doni Monardo: 68 Persen Kematian Covid-19 di Banjarmasin Akibat Kegiatan Keagamaan
Selain tingkat kematian, laju penularan Covid-19 di Kalimantan Selatan juga cukup tinggi. Sebagian besar kasus Covid-19 juga disbabkan kegiatan keagamaan.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, 68 persen kasus kematian Covid-19 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, disebabkan kegiatan keagamaan. Mayoritas pasien yang meninggal memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Penyakit penyerta yang dimaksud, di antaranya hipertensi, diabetes, jantung, kanker dan penyakit paru.
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Mengapa Doni Monardo diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi? Atas kegigihannya menangani Covid, Jokowi memberikan penghargaan kepada Doni pada Maret 2023.
-
Apa jabatan terakhir Doni Monardo? Jabatan terakhir jenderal Doni adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Mengapa Cromboloni viral? Jajanan yang tengah naik daun ini berasal dari gabungan dua kata, yaitu "Croisant" dan "Bomboloni".
"Laporan Dinas Kesehatan kepada Satgas beberapa waktu lalu, 68 persen angka kematian yang terjadi di Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin itu disebabkan kegiatan-kegiatan keagamaan," katanya dalam diskusi virtual, Kamis (24/9).
Selain tingkat kematian, laju penularan Covid-19 di Kalimantan Selatan juga cukup tinggi. Sebagian besar kasus Covid-19 juga disebabkan kegiatan keagamaan.
Untuk mengantisipasi terus melonjaknya kasus Covid-19, Doni telah meminta pemerintah daerah Kalimantan Selatan menyediakan alat kesehatan polymerase chain reaction (PCR).
"Kami memberikan dukungan kepada pemerintah daerah untuk menyiapkan fasilitas kesehatan PCR sehingga (kasus Covid-19) bisa diantisipasi," ujarnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini memastikan, pemerintah pusat memberikan atensi tinggi terhadap penanganan Covid-19 di Kalimantan Selatan. Sebab, Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi yang berisiko tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan.
Kebakaran hutan dan lahan sendiri bisa memicu munculnya penyakit asma dan paru.
"Jadi paru salah satu penyakit penyerta yang berisiko. Oleh karena itu, kalau kebakaran yang menimbulkan asap sangat membahayakan kesehatan baik orang tua dan anak-anak," tutup Doni.
(mdk/fik)