Drama Sidang Tuntutan Bharada E: Ricuh, Pengunjung Histeris hingga Terdakwa Menangis
Simpatisan Bharada E tak terima atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Sidang pembacaan tuntutan Richard Eliezer atau Bharada E berlangsung ricuh. Simpatisan Bharada E tak terima atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Bharada E menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Sidang digelar di PN Jaksel, Rabu (12/1/2023).
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Bagaimana proses Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa yang berperan sebagai Fadil di sinetron Bidadari Surgamu? SCTV dikenal sebagai salah satu stasiun televisi swasta yang secara konsisten menyajikan tayangan hiburan berupa sinetron berkualitas. Salah satu sinetron andalan SCTV yang digandrungi penonton adalah Bidadari Surgamu. Cerita cinta yang diangkat dalam sinetron ini berhasil menarik perhatian penonton setia layar kaca. Kesuksesan sinetron Bidadari Surgamu ini juga tak lepas dari kehadiran aktor dan aktris muda ternama. Salah satunya adalah Yabes Yosia yang berperan sebagai Fadil.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Apa yang dilakukan Fredy Pratama? Nur Utami berubah sejak menikah dengan pria berinisial S, yang dikenal sebagai kaki tangan gembong narkoba Fredy Pratama.
Jaksa Penuntut Umum menguraikan tuntutan. Kala itu, Jaksa memaparkan tuntutan 12 tahun penjara untuk terdakwa Bharada E. Suasana sidang yang tenang berubah riuh.
Penonton yang didominasi simpatisan Bharada E berteriak-teriak menghujat Jaksa Penuntut Umum yang mereka nilai mencederai rasa keadilan.
Tak hanya simpatisan, Bharada E mengekspresikan kesedihan. Ia tampak mengerutkan dahi. Bibirnya bergetar dan wajah memerah.
©2023 Merdeka.com/Liputan6.com
Sementara itu, penonton sidang terus-terusan berbuat gaduh. Bahkan, Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso sampai turun tangan menenangkan pengunjung sidang.
"Mohon kepada para pengunjung untuk tetap tenang. Mohon para pengunjung untuk tetap tenang tolong hargai persidangan ini. Lanjutkan," ucap Wahyu.
Tak digubris, penonton tetap histeris. Wahyu tak henti-henti meredam suasana persidangan.
"Kepada para pengunjung mohon untuk tenang. Dilanjutkan saudara JPU," ucap dia.
Namun, penonton sidang semakin sulit dikendalikan. Wahyu akhirnya memutuskan men-skors sidang. Wahyu turut meminta bantuan petugas keamanan untuk mengeluarkan penonton yang tak bisa bersikap kooperatif.
©2023 Merdeka.com/Liputan6.com
"Petugas keamanan mohon bantuan untuk mengeluarkan para pendukung. Tolong dikeluarkan," ucap Wahyu.
Wahyu turut mengancam menunda persidangan apabila situasi tak kunjung kondusif.
"Kepada para pengunjung apabila tidak tenang akan kami skors dan sidang akan kami tunda. Tolong dikeluarkan kepada mereka yang tak bisa tenang," ujar dia.
Tak lama setelah itu, kericuhan mereda. Wahyu memerintahkan JPU melanjutkan pembacaan tuntutan.
Dalam perkara ini, Richard Eliezer atau Bharada E dituntut dengan hukuman 12 tahun penjara.
Richard Eliezer dinilai terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana merampas nyawa orang secara bersama-sama sebagaimana diatur dan diancam pidana dakwaan Primer melanggar Pasal 340 Juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP Pidana.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Richard Eliezer dengan pidana penjara selama 12 tahun. Dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan, dipotong masa penahanan," ujar Jaksa.
(mdk/ded)