dr. Reisa: 80 Juta Anak Indonesia Sedang Tidak Baik-Baik Saja Akibat Pandemi
Sekitar 60 juta anak-anak Indonesia kehilangan masa indah di sekolah, sebagian bahkan tidak bisa melakukan pembelajaran jarak jauh karena fasilitas tidak tersedia.
Pada Hari Anak Nasional 2021, anak-anak Indonesia dihadapkan pada situasi yang sulit akibat pandemi Covid-19 yang telah berjalan setahun lebih. Situasi lebih dari 80 juta anak Indonesia, tidak sedang baik-baik saja.
Sekitar 60 juta anak-anak Indonesia kehilangan masa indah di sekolah, sebagian bahkan tidak bisa melakukan pembelajaran jarak jauh karena fasilitas tidak tersedia.
-
Siapa yang dihormati di Hari Dokter Nasional? Kita tahu, dokter menjadi salah satu profesi yang memiliki jasa besar bagi manusia. Maka dari itu, sudah seharusnya kita menghargai jasa-jasa para dokter.
-
Siapa yang dirayakan di Hari Dokter Nasional? Salah satu wujud penghargaan dan apresiasi kepada para dokter yakni melalui berbagi kata-kata ucapan memperingati Hari Dokter Nasional 2023.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Anak Nasional di Indonesia? Setiap tahun, tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional di Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak.
-
Apa yang terjadi pada Dokter Aulia Risma? Kasus kematian mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) dokter Aulia Risma Lestari menjadi perbincangan hangat masyarakat luas. Bagaimana tidak, di balik kematian mendadak dokter Aulia ternyata ada tindak pembullyan yang dialami oleh mendiang.
-
Apa tindakan yang diambil terhadap Yan Wisnu Prajoko terkait kasus Dokter Risma? Terbaru, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitas klinis di Rumah Sakit Kariadi Semarang. Dirut RS Kariadi menerbitkan surat keputusan penghentian sementara Wisnu agar ia bisa berfokus dalam investigasi kasus kematian Dokter Risma.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Dokter Nasional? 24 Oktober secara resmi diperingati sebagai Hari Dokter Nasional.
Banyak yang kehilangan kesempatan bermain dan mengenal alam terbuka. Di dunia maya pun, ancaman masih ada, masih banyak anak yang mengalami perundungan atau tindakan bully, diskriminasi, dan kekerasan verbal di media sosial.
"Tekanan dan beban mental saat menjalani pandemi pasti tidak mudah bagi anak-anak Indonesia, dan yang paling membuat sedih, beberapa dari anak Indonesia, kehilangan orang tua mereka yang tidak dapat diselamatkan, pada saat menderita Covid-19," ujar dr. Reisa Broto Asmoro prihatin terhadap kondisi yang dialami anak-anak saat ini.
"Kami turut berduka cita atas kehilangan mereka dan mendoakan yang terbaik, bagi mendiang ayah bunda yang mendahului kita. Semoga Tuhan memberikan kekuatan dan kesabaran bagi anak yang ditinggalkan. Justru pada masa pandemi, anak Indonesia harus makin kita lindungi, agar masa depan mereka, yaitu masa depan kita juga, jauh lebih baik," harap dr. Reisa.
Penambahan kasus harian diharapkan bisa diturunkan. Kapasitas rumah sakit juga diupayakan maksimal untuk merawat pasien dengan gejala berat meskipun jumlahnya bertambah dan angka kematian karena Covid-19 harus ditekan sampai serendah mungkin.
Sejak pandemi dimulai pemerintah juga terus menguatkan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment). dr. Reisa menjelaskan kembali pentingnya testing atau menguji seseorang positif atau negatif terhadap Covid-19 supaya pasien cepat dirawat dan disembuhkan, dan jangan sampai menulari orang lain.
"Tidak semua orang memiliki kesehatan prima, misalnya orang lanjut usia yang sudah punya penyakit menahun, apabila tanpa sengaja tertular oleh orang yang membawa virus, bisa berakibat fatal," ujar dr. Reisa.
dr. Reisa menambahkan, "Tracing atau kegiatan melacak siapa saja yang dekat dengan pasien yang baru saja diketahui positif Covid-19, supaya kita tahu siapa saja yang tertular dan yang tidak."
Terakhir dr. Reisa menjelaskan, "Treatment atau perawatan, bagi yang terkonfirmasi positif setelah melakukan testing dan tracing bisa segera kita periksa, untuk memutuskan apakah disarankan isolasi mandiri, dirujuk ke isolasi terpusat punya pemerintah, atau bagi yang punya penyakit peserta yang berbahaya, dirujuk segera di rumah sakit rujukan, agar dapat perawatan intensif," katanya.
Saat ini sudah ada hampir 1000 rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia, dan tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Indonesia saat ini sudah hampir 125 ribu ruangan.
"Upaya pemerintah ini semoga membuat pasien sembuh makin banyak, kemarin kasus sembuh kita 36.370, naik dari hari sebelumnya yang berjumlah 32.887," tutup dr. Reisa.
Baca juga:
Peringati Hari Anak Nasional, KKP Bagikan 1,2 Ton Ikan ke Sejumlah Daerah
Peringatan Hari Anak Nasional, 23 Narapidana Anak di Sumut Dapat Remisi
Megawati Minta Para Ibu Perhatikan Gizi Anak, Tidak Sibuk Nonton Sinetron
Megawati Ajak Anak Indonesia Manfaatkan Platform Digital untuk Cari Pengetahuan
Hari Anak Nasional, ICJR Desak Jokowi Prioritaskan Pengeluaran Anak dari Pemenjaraan