Dua Cawali Surabaya Perang Klaim Unggul Hasil Survei
Anggota Komisi A DPRD Surabaya ini pun menyebut, hasil survei internal PDIP yang mengklaim unggul 6 persen itu dianggap tidak nyambung dengan fakta di lapangan.
Perang klaim keunggulan berdasarkan hasil survei terjadi di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya. Jika sebelumnya pasangan calon (Paslon) Eri Cahyadi-Armuji (Erji) mengklaim unggul 6 persen, kini giliran paslon Machfud-Mujiaman (Maju) yang mengklaim unggul 20 persen.
"Hasil survei internal kami justru pasangan MAJU unggul 20 persen," ujar Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan MAJU, Imam Syafi’i, Selasa (27/10).
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya ini pun menyebut, hasil survei internal PDIP yang mengklaim unggul 6 persen itu dianggap tidak nyambung dengan fakta di lapangan.
"Kalau Erji memang sudah unggul dari Maju, kan mestinya Bu Risma bisa lebih tenang. Bukan sebaliknya harus ngoyo sampai banyak laporan dugaan adanya pelanggaran dan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan Bu Risma untuk memenangkan Erji," paparnya.
Ia pun menegaskan, jika pihaknya curiga dengan hasil survei internal Paslon Erji yang dianggapnya mengingkari akal sehat. Ia bahkan mengklaim, jika survei internalnya lebih unggul jauh dari lawan.
"Saya justru merasa curiga hasil survei internal mereka kurang bagus sehingga terus menerus membuat narasi yang mengingkari fakta dan akal sehat. Karena sekali lagi hasil survei internal kami, Poltracking, unggul jauh," tegasnya.
Imam menduga, unggul 6 persen itu hanya klaim tim pemenangan Eri-Armuji. Apalagi, setelah klaim unggul, Eri-Armuji membuat isu tim MAJU galau, dan membuat tuduhan banyak APK Eri-Armuji dirusak pihak lain memuat hasil survei mereka unggul 6 persen.
"Ini seperti rangkaian framing seolah seolah Erji betul betul sudah unggul atas Maju, lalu pihak pendukung Maju frustasi dan merusak APK Erji. Ya seperti playing victim, untuk mencari simpati publik" jelasnya.
Imam mempersilahkan petugas untuk menangkap siapapun yang dengan sengaja merusak APK kedua paslon walikota dan wakil walikota surabaya. Imam yakin mereka bukan tim atau relawan MAJU.
Politisi Partai Nasdem ini mengungkapkan, yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Banner dan baliho Eri-Armuji berdiri tegak meski di tempat yang terlarang. Sementara baner dan baliho MAJU banyak yang dibongkar oleh petugas Satpol PP.
"Yang terjadi selama ini malah tebang pilih, baliho MAJU dibabat habis, biarpun itu di jalan kampung. MAJU tidak akan menggunakan cara-cara keji, fitnah dan tidak beradab. Pak Machfud Arifin sudah menegaskan harus menang dengan bermartabat," tukasnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim, berdasarkan hasil survei internal, Paslon Eri-Armuji unggul 6 persen dari lawan politiknya, paslon Machfud-Mujiaman.
Baca juga:
Bawaslu Tolak Gugatan Machfud-Mujiaman Soal Gambar Risma di APK Paslon Eri-Armuji
Jadi Korban Kampanye Hitam, Dokter di Surabaya Lapor Polisi
Alat Kampanye Dirusak, PDIP Sebut Ada yang Galau Paslon Eri-Armuji Unggul
KAI Jatim Laporkan Walkot Surabaya ke DKPP dan Bawaslu RI
PDIP Klaim Hasil Survey Eri-Armuji Unggul 6 Persen dari Lawan
Sekjen PDIP: Penghijauan Risma akan Dilanjutkan Ery-Armuji