Dua kelompok nelayan Kabupaten Pesisir Selatan bentrok gara-gara alat tangkap ikan
Sebelumnya, bentrokan serupa juga pernah terjadi pada 1 Januari 2018 lalu, sebanyak dua unit kapal yang beroperasi menggunakan jenis pukat harimau dibakar warga. Hal tersebut diduga, akibat warga geram melihat operasi kapal-kapal tersebut tidak tersentuh hukum.
Antarkelompok nelayan di Nagari Punggasan Muaro Kandis, Kecamatan Linggosari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan kembali terlibat bentrok. Sebab awalnya karena pengoperasian alat tangkap hamparan dasar di laut.
Informasi yang didapat, bentrok terjadi sekitar pukul 08.00 WIB yang melibatkan beberapa orang nelayan. Ketua Pokmaswas Ombak Biru setempat, Jamirus, menyebut kelompok yang terlibat bentrok yakni Airhaji dengan nelayan Punggasan Muaro Kandis.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Siapa yang mencabut nyawa orang beriman? Malaikat maut memiliki peran khusus dalam mencabut nyawa. Sebagai salah satu dari malaikat yang ditugasi oleh Allah, dia bertanggung jawab atas proses perpisahan ruh dari tubuh.
-
Kenapa "Gerbang Neraka" disebut demikian? Julukan "gerbang neraka" disematkan warga lokal karena ngerinya sejarah tempat ini.
-
Di mana "Gerbang Neraka" ditemukan? "Gerbang Neraka" berada di East Riding, Yorkshire, Inggris.
"Kejadiannya akibat pengoperasian alat tangkap lamparan dasar. Jadi bentrok kembali karena nelayan Muaro Kandis Punggasan tidak membolehkan lamparan dasar digunakan di sana," jelas Jamirus saat dihubungi merdeka.com, Selasa (23/1).
Menurutnya, akibat bentrokan itu, nelayan dari salah satu kelompok mengalami luka-luka. Namun, kondisi tidak ada terlalu parah karena bentrokan lebih dulu dicegah.
"Yang nelayan pengguna lamparan dasar infonya luka. Pukat ditahan nelayan Punggasan," sebutnya.
Saat ini, kedua belah pihak yang terlibat bentrok sedang dimediasi. "Bupati sudah turun ke lokasi, mungkin melihat kondisi yang terjadi. Mudah-mudahan secepatnya mendapatkan jalan keluarnya," jelas Jamirus.
Hingga berita ini, suasana di sekitar lokasi bentrok sudah aman.
Sebelumnya, bentrokan serupa juga pernah terjadi pada 1 Januari 2018 lalu, sebanyak dua unit kapal yang beroperasi menggunakan jenis pukat harimau dibakar warga. Hal tersebut diduga, akibat warga geram melihat operasi kapal-kapal tersebut tidak tersentuh hukum.
Baca juga:
Pemerintah diminta bantu bebaskan 70 nelayan yang ditahan di Malaysia
Jokowi terima nelayan, penggunaan alat tangkap cantrang diperpanjang
Aksi ribuan nelayan Cantrang geruduk Istana
Menko Luhut soal pelarangan cantrang: Jangan lagi kebijakan buat nelayan tak nyaman
Diduga pakai pukat harimau, 2 kapal di Pesisir Selatan dibakar warga
Cara unik nelayan India saat berburu ikan
Nelayan di Bengkulu jual mesin tempel bantuan pemerintah