Dua Kelompok Warga Bentrok di Abepura Sepakat Berdamai
Dua kelompok warga yang bentrok di jalan baru Abepura akhirnya sepakat damai. Persoalan itu diselesaikan secara kekeluargaan setelah dilakukan mediasi di Aula Mapolsek Abepura, Kamis (21/10) siang.
Dua kelompok warga yang bentrok di jalan baru Abepura akhirnya sepakat damai. Persoalan itu diselesaikan secara kekeluargaan setelah dilakukan mediasi di Aula Mapolsek Abepura, Kamis (21/10) siang.
Mediasi itu dipimpin langsung Kapolresta Jayapura Kota Kombes Gustav R. Urbinas, didampingi Kapolsek Abepura AKP Lintong Simanjuntak, yang dihadiri Tokoh masyarakat Tolikara Penias Wakur, Iwan Narek, orang tua pelaku atau yang dituakan di masyarakat Tolikara belakang Ramayana, Gembala Masyarakat Tolikara Rundiki Kogoya, Agustinus Narek alias Namburundung (pelaku), Pengurus KKSS Provinsi Papua H. Darwis Massi, Ketua DPC KKSS Wilayah Abepura Harhan, Badan Pengurus KKSS Kota Jayapura M. Dg. Tolli, Ketua Panguyuban Gowata J. Dg. Silla dan H. Ramli korban penganiayaan dan perusakan.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu Betawi? Tak jarang, pantun-pantun Betawi yang dibawakan mengandung humor lucu dan menghibur.
-
Kapan Betandak Dangkong dipertunjukkan? Tarian tersebut biasanya akan ditampilkan ketika peringatan hari-hari besar Islam dan hari peringatan nasional.
-
Kapan Benteng Van Der Wijk dibangun? Benteng Van Der Wijk didirikan pada tahun 1844-1848.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
Gustav mengatakan puji syukur permasalahan yang terjadi tadi malam sudah kami selesaikan yang di fasilitasi oleh Kapolsek Abepura AKP Lintong Simanjuntak.
"Diucapkan terima kasih kepada kedua belah pihak karena kejadian yang terjadi tadi malam sudah diselesaikan dan menyatakan berdamai," ujar Gustav.
Dia menegaskan, apabila ada permasalahan yang sama terjadi lagi maka para orang tua dan tokoh masyarakat agar jangan dibela lagi sehingga menjadi efek jera yang akan diproses hukum yang berlaku, karena kalau kita tidak lakukan itu maka dia akan selalu melakukan tindakan kekerasannya itu lantaran merasa dia dibela," kata dia.
Dia melajutkan, untuk biaya pengobatan bagi masyarakat Tolikara yang berada di rumah sakit akan dibantu pihaknya.
"Saya berharap agar kita bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Jayapura, karena setelah PON kemarin kita akan lanjut mengamankan PEPARNAS yang akan dilaksanakan di Kota Jayapura maupun Kabupaten Jayapura," kata Gustav.
"Dari hasil mediasi yang telah dilakukan ada beberapa poin yang intinya kedua belah pihak sepakat berdamai dan ganti rugi serta menjamin masing-masing warganya untuk tidak akan melakukan hal-hal yang melanggar hukum diluar permasalah ini dan kedua belah pihak berjanji tidak akan saling dendam, saling mengganggu atau bermusuhan," kata dia
"Dengan dibuatkan surat pernyataan ini, kedua belah pihak menyepakati hal tersebut dan tidak akan mengingkari, namun apabila ada yang melanggar maka siap diproses sesuai hukum yang berlaku di Negera Kesatuan Republik Indonesia," tandasnya.
Sebelumnya, bentrok antar warga terjadi di Jalan Baru Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Akibat kejadian ini, tiga orang terluka. Polisi menegaskan, bentrokan tersebut tidak terkait suku.
"Kedua warga yang terlibat keributan yakni kelompok masyarakat Papua yang berada di belakang Ramayana, dengan kelompok masyarakat pendatang yang berdomisili di sekitar Jalan Baru Abepura saling menyerang. Dan saya tegaskan ini tidak mewakili suku," kata Kapolresta Jayapura Kombes Gustav R Urbinas, Rabu (20/10) Malam.
Kejadian keributan ini berawal sekitar pukul 21.20 WIT, ketika salah satu warga Papua yang jatuh lalu ke kios pertigaan dekat eks Wong Solo dan diberikan bantuan untuk diobati. Tetapi sekembalinya dari situ, orang tersebut menyampaikan kepada warga kalau dipukul. Hal ini yang menjadi pemicu keributan hingga pelemparan ke kios tersebut.
"Setelah melakukan pelemparan ke kios itu, masyarakat sekitar yang berjualan melihat hal tersebut dengan spontan dan merespons untuk membantu, sehingga terjadilah saling lempar," jelasnya.
Dia menuturkan, dari kronologis tersebut, polisi akan dalami persoalan dan akan dilakukan pemeriksaan serta kedua belah pihak akan dipertemukan.
"Dari kejadian itu, ada tiga korban luka ringan yakni pemilik kios, anaknya kena lemparan batu yang saat ini dalam penanganan medis di RS AL Hamadi. Sedangkan saudara kita dari masyarakat Papua dua orang diobati di RS Bhayangkara yang didampingi oleh Kapolsek Abepura. Dan untuk lukanya ada yang kena lempar dan yang satunya kena panah di lengan, namun sudah dilakukan operasi ringan untuk dicabut. Sementara dua orang tersebut sedang beristirahat di RS Bhayangkara," ucapnya.
Sekitar pukul 22.00 WIT, polisi sudah melerai kedua belah pihak dan pukul 23.00 WIT situasi aman dan kondusif. Masing-masing kelompok sudah kembali ke tempatnya serta polisi telah memberikan imbauan supaya tidak melanjutkan aksi-aksi.
"Kalaupun kedua belah pihak inginkan proses hukum, ya kita akan proses hukum, makanya dari awal kita akan memintai keterangan dulu, termasuk kita akan cek yang diobati dan akan meminta visum masing-masing," pungkas Gustav.
Satu regu personel Polresta Jayapura bersama satu regu Brimob Polda Papua dan satu regu tim Charli ditempatkan di lokasi kejadian, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama.
Baca juga:
Bentrok Warga di Jayapura, Sejumlah Orang Terluka Kena Batu dan Panah
Cicilan Macet Berujung Pemukulan, Ormas dan Penagih Utang Bentrok di Tangerang
Berawal dari Acara Pesta, Warga 2 Desa di NTT Saling Serang
Bentrok Warga di Adonara Dipicu Senggolan Sepeda Motor
Bentrokan Warga di Adonara Timur Akibatkan 3 Orang jadi Korban
Kapolda NTT: Situasi di Adonara Terkendali dan Kondusif