Dua Lokomotif Mesin Uap Kuno Pulang Kampung ke Belanda
Dua lokomotif kereta api bermesin uap produksi pemerintahan Hindia Belanda kala itu, diboyong kembali atau pulang kampung ke negeri berjuluk Kincir Angin. Lokomotif yang sempat menjadi pajangan saja di sebuah perkebunan milik negara itu, kini hendak direvitalisasi atau diperbaiki ulang agar dapat digunakan kembali.
Dua lokomotif kereta api bermesin uap produksi pemerintahan Hindia Belanda kala itu, diboyong kembali atau pulang kampung ke negeri berjuluk Kincir Angin. Lokomotif yang sempat menjadi pajangan saja di sebuah perkebunan milik negara itu, kini hendak direvitalisasi atau diperbaiki ulang agar dapat digunakan kembali.
Adalah museum Stroomtrein Katwijk Leiden, penggagas sekaligus pihak yang mensponsori upaya restorasi lokomotif kuno yang diproduksi oleh pemerintahan Hindia Belanda saat itu.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Gerard de Graaf, Presiden Museum Stroomtrein Katwijk Leiden mengatakan, ada dua lokomotif yang dibawanya kembali ke negeri Belanda. Kedua lokomotif itu, diakuinya tidak memiliki nama.
Meski demikian, ia mengetahui secara pasti jika kedua lokomotif itu diproduksi oleh pabrikan negeri Hindia Belanda saat itu khusus untuk Indonesia. Lokomotif pertama diproduksi sekitar tahun 1925 dan lokomotif kedua dibuat sekitar tahun 1929.
"It was produced around 1925 and 1929 (itu diproduksi sekitar tahun 1925 dan 1929)," katanya saat ditemui merdeka.com.
Gerard mengatakan, sebagai pecinta kereta api, dirinya ingin menunjukkan dan memberikan edukasi pada warga Belanda saat ini tentang kereta api yang pernah diproduksi oleh pemerintahan Hindia Belanda pada masa penjajahan saat itu.
Apalagi, kereta api yang hendak direvitalisasinya ini, merupakan kereta api yang khusus diproduksi Belanda sebagian besar untuk Indonesia kala itu.
"Pabrik Belanda saat itu memproduksi (kereta api) untuk beberapa negara, tapi mayoritas atau sebagian besar untuk Indonesia," tegasnya.
Lantas mengapa ia tertarik dengan denga lokomotif 'pabrik gula' ini? Gerard mengatakan, jika kereta api ini khusus diproduksi oleh Belanda dengan seorang desainer yang juga asli dari Belanda. Sehingga, lokomotif yang dibawanya kembali ini diakuinya mengandung sejarah Indonesia-Belanda.
Sementara itu, Eddy Setio Hardono, senior representative of Stoomtrein Katwijk Leiden mengatakan jika di museum ini sebelumnya memiliki sejumlah lokomotif dari berbagai negara namun belum ada yang dari Belanda. Lokomotif ini nantinya akan diperbaiki dan diperkenalkan ke publik Belanda sebagai bagian dari sejarah industri teknologi kala itu.
"Di museum itu kita belum punya buatan Belanda, yang buatan Belanda itu ada di Indonesia. Nanti akan kita perbaiki dan akan kita perkenalkan ke publik Belanda. Sejarah masa lalu itu seperti ini. Ini dulu bekerja di pabrik gula, di Sumatera Selatan. Hanya sebagai sejarah perkembangan teknologi industri dimulai dari mesin uap sampai sekarang menjadi elektronik," tegasnya.
Lantas, dari mana biaya perbaikan lokomotif kuno ini? Eddy menyebut, jika semua biaya ditanggung sendiri. Gerard pun menambahkan, jika proses mendapatkan hingga pengiriman lokomotif ini dari para sponsor yang menolongnya.
"Huft... a lot of money for this. But we're have many sponsor for help this (banyak pengeluaran uang untuk proses ini. Tapi kami juga banyak sponsor yang mau menolong kami," tambah Gerard.
Eddy kembali menegaskan, bahwa perbaikan lokomotif kuno ini juga merupakan bagian dari kerja sama antar dua negara utamanya untuk edukasi sejarah. Sehingga, bentuk perjanjian kerja sama dengan holding pemilik awal lokomotif ini adalah pinjam pakai selama lima tahun, dan dapat diperpanjang lagi selama lima tahun.