Potret Motor Serbaguna Karya Lulusan Terbaik ITS, Bisa Angkut Barang hingga 80 Kilogram dan Lewati Lorong Sempit dengan Mudah
Motor ini dapat mengangkut barang hingga kapasitas 80 kilogram dengan bentuk bervariasi dan mudah meliuk-liuk melewati lorong sempit.
Jonathan Philbert, sarjana terbaik ITS pada Wisuda ke-130 yang digelar September 2024 lalu menunjukkan kualitas dirinya sebagai insan kampus yang bermanfaat bagi masyarakat.
Ia berhasil membuat inovasi berupa motor elektrik modular bernama Saka. Mengutip situs its.ac.id, Saka merupakan produk motor elektrik yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat beraktivitas.
Kata Saka diambil dari kosa kata Bahasa Jawa yang artinya kokoh. Motor elektrik Saka diciptakan untuk memudahkan masyarakat beraktivitas serta menyokong perkembangan moda transportasi nasional.
Berawal dari Masalah
John menjelaskan, ide awal penciptaan Saka berasal dari keresahan pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asal Kota Bandung bernama Jinggowati. Sebagai UMKM yang bergerak di bidang makanan dan minuman, Jinggowati mengalami kesulitan memilih moda transportasi.
“Tidak ada moda transportasi yang 100 persen cocok untuk proses bisnis Jinggowati,” ungkap John yang juga berasal dari Kota Bandung, Senin (21/10/2024).
Pemilik bisnis dengan merek dagang Jinggowati mengatakan pihaknya membutuhkan moda transportasi yang memungkinkannya membawa barang dengan bobot berat dan bentuk bervariasi. Kondisi ini didesak oleh salah satu aktivitas bisnis Jinggowati, yakni mengantar pesanan terkostumisasi.
UMKM Jinggowati juga mengaku membutuhkan moda transportasi yang bisa melewati jalan-jalan sempit seperti pasar dan lorong.
Solusi
Alumnus Jurusan Desain Produk Industri (Despro) ITS ini berupaya menjawab masalah yang dihadapi UMKM Jinggowati. Ia merancang sebuah kendaraan roda dua dengan fungsi penyimpanan yang ukurannya dapat diganti-ganti.
John menggunakan tiga komponen utama yakni modular frame, quick release attachment clape, dan modular storage system. Ia membuat fungsi modular yang ada pada motor dapat dirasakan dari rangka sampai ke bagian penyimpanan. Sehingga menjadikan Saka sebagai motor fleksibel.
Keberadaan ketiga komponen tersebut membuat Saka bisa mencakup semua aktivitas bisnis yang dilakukan oleh UMKM Jinggowati dalam hal transportasi. Saka dapat mengangkut barang hingga kapasitas 80 kilogram dengan bentuk bervariasi dan mudah meliuk-liuk melewati lorong sempit.
Sebagai moda transportasi listrik, Saka mampu menempuh jarak 130 kilometer dengan kecepatan maksimal 95 kilometer per jam. John menuturkan bahwa Saka sudah didesain dengan menimbang fitur keselamatan dan kenyamanan seperti ergonomi, kekuatan rangka, kemudahan akses pengguna, dan daya tahan baterai.
Inovasi John ini telah meraih juara pada ajang Indonesia Industrial Design Student Award (IIDSA) 2024, beberapa waktu lalu.
“Pertimbangan tambahan ini mungkin menjadi salah satu nilai plus yang membuat saya akhirnya bisa mengamankan predikat terbaik kategori User Friendly Design Solution di IIDSA 2024,” ungkap mantan finalis Duta ITS 2022 itu.
Ke depan, John berharap Saka tidak hanya menjadi modular electric motor yang membantu UMKM Jinggowati saja, tetapi juga dapat menjadi solusi bagi semua aktivitas masyarakat.
Keberhasilan Saka sebagai solusi bagi UMKM Jinggowati diharapkan membuat motor elektrik ciptaan John ini dapat diproduksi secara berkelanjutan.