Duh, Alat Pemantau Aktivitas Gunung Semeru Hilang Dicuri
Alat yang hilang berupa enam buah accu, dua buah solar panel, dan satu buah regulator solar panel.
Alat untuk memantau perkembangan aktivitas letusan Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang saat ini berstatus waspada atau level 2 hilang dicuri. Padahal, keberadaan peralatan vital ini sangat penting dalam mitigasi bencana.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Priatin Hadi Wijaya mengungkapkan alat yang hilang berupa enam buah accu, dua buah solar panel, dan satu buah regulator solar panel yang digunakan untuk memantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru.
- Kronologi Kejadian Rumah Mat Solar Disatroni Maling, Pelaku Terekam CCTV & Segini Total Kerugian yang Dialami
- Ingat Mat Solar Pemeran di Bajaj Bajuri, Begini Kondisinya Kata sang Anak
- Kelebihan Panel Surya dan Kekurangannya, Perlu Diketahui
- Solar Tumpah di Tikungan Pengkol Semarang Picu Kecelakaan, 2 Pemotor Tewas
“Setelah dilakukan pengecekan oleh tim dari pemantauan gunung api, ternyata pintu dan pagar sudah dibobol dengan cara digergaji,” kata Hadi di Bandung. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (6/8).
Hadi mengatakan kejadian ini sangat merugikan, mengingat pentingnya alat tersebut dalam mendeteksi dan memberikan peringatan dini terkait potensi letusan serta bahaya lainnya yang ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Semeru.
“Kami harap masyarakat agar membantu kami. Karena ini bukan kepentingan PVMBG tapi kepentingan masyarakat luas terutama adalah masyarakat dan warga terdampak dari mitigasi kebencanaan tersebut,” kata dia.
PVMBG bersama pihak kepolisian setempat tengah menyelidiki insiden pencurian ini dan berharap alat-alat yang hilang dapat segera ditemukan dan dikembalikan.
“Tentu saja dengan berapa peralatan yang hilang tersebut itu menyebabkan pemantauan alat pemantauan kami tidak berfungsi dan itu menyebabkan tidak bisa memantau dengan akurat itu yang berbahaya,” kata dia.
PVMBG meminta masyarakat untuk melaporkan jika melihat atau mengetahui informasi terkait pencurian ini.
“Memang kami dapat mengantisipasi karena ada peralatan cadangan ya. Namun kami juga memiliki keterbatasan apabila bisa terjadi kembali,” kata Hadi.