Duka Yusri, 5 Anggota Keluarga Besarnya Ikut dalam Penerbangan Sriwijaya Air SJ-182
Duka mendalam dirasakan Yusri Lanita (48), warga Desa Sungai Pinang II, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Betapa tidak, dia harus kehilangan lima anggota keluarganya sekaligus dalam insiden kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 akhir pekan lalu.
Duka mendalam dirasakan Yusri Lanita (48), warga Desa Sungai Pinang II, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Betapa tidak, dia harus kehilangan lima anggota keluarganya sekaligus dalam insiden kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 akhir pekan lalu.
Kelima anggota keluarganya adalah anak perempuannya, Indah Halimah Putri (26), menantu Muhammad Rizki Wahyudi (26), cucunya Arkana Nadhif Wahyudi (7 bulan), besan, dan keponakannya asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Anaknya kembali ikut suami ke Kalimantan Barat, tempat bertugas, setelah lahiran di kampung.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
Meski diselimuti kesedihan mendalam, Yusri nampak terlihat segar. Bahkan dia justru mengajak semua keluarga para korban untuk menerima kenyataan karena peristiwa itu adalah takdir Allah SWT.
"Saya minta semua keluarga untuk tetap semangat, jangan patah semangat, kita menerima kenyataan ini. Tidak ada yang perlu disesali," ungkap Yusri usai menjalani pengambilan sampel DNA dan anthem mortem di Rumah Sakit M Hasan Bhayangkara Palembang, Senin (11/1).
Terpenting, kata dia, semuanya berharap agar seluruh para korban ditemukan dalam kondisi apapun. Dia berkeyakinan tim gabungan tetap bekerja optimal dan membuahkan hasil.
"Harapan kita sama, para korban ditemukan, apapun kondisinya," kata dia.
Jika nantinya ditemukan dan telah diidentifikasi, dia berencana memakamkan kelima anggota keluarganya di kampung halaman. Dia juga berencana mendatangi tempat bekerja menantunya di Taman Nasional Gunung Pulung, Kalimantan Barat.
"Kalau ketemu, akan kita bawa kelima-limanya untuk dimakamkan di sini (Sumsel)," ujarnya.
Baca juga:
Sampai 12.30 WIB, Sudah 19 Kantong Jenazah Bagian Tubuh Korban Sriwijaya Air
Mensos Bantu Trauma Healing dan Pencairan Asuransi untuk Keluarga Korban Sriwijaya
Korpolairud Kembali Temukan Serpihan Sriwijaya Air dan Bagian Tubuh
Ibu Korban Sriwijaya Air SJ-182 Diambil Sampel DNA di RS Bhayangkara Palembang
CEK FAKTA: Hoaks Video Anak Kecil Selamat dari Kecelakaan Sriwijaya Air