Dukung kedaulatan pangan, UNISRI kembangkan tanaman pangan lokal
Tanaman pangan lokal di desa binaan, berupa tanaman umbi-umbian, seperti ketela rambat, ketela pohon dan garut.
Program kedaulatan pangan nasional yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat dukungan dari kalangan perguruan tinggi. Salah satu perguruan tinggi swasta di Solo, Universitas Slamet Riyadi (UNISRI), khususnya fakultas pertanian, terus berupaya mengembangkan tanaman pangan lokal di desa binaannya.
Dekan FP UNISRI Solo, Ir. Siswadi mengatakan, pengembangan tanaman pangan lokal itu sudah dilakukan tiga tahun ini. Pihaknya fokus mengembangkan tanaman pangan lokal di desa binaan, berupa tanaman umbi-umbian, seperti ketela rambat, ketela pohon dan garut.
"Kedaulatan pangan tidak harus dicapai dengan adanya ketersediaan beras atau padi. Tanaman pangan lokal juga dapat mendorong terwujudnya program itu. Kalau pangan lokal dalam negeri tercukupi, pemerintah tidak perlu melakukan impor pangan dari luar negeri. Justru sebaliknya, akan banyak pangan lokal yang diekspor," ujar Siswadi, Rabu (18/11).
Siswadi menerangkan, tanaman pangan lokal yang dikembangkan di tiga daerah binaan berada di Soloraya. Yakni meliputi Kabupaten Boyolali, Wonogiri dan Karanganyar. Di Boyolali, lanjut dia, dikembangkan tanaman garut dan di Wonogiri, ketela pohon. Sedangkan di Karanganyar, dikembangkan tanaman ketela rambat. Perbedaan tanaman di masing masing daerah, kata dia, sudah melalui sebuah survey.
"Tanaman ini dikelola langsung oleh para petani melalui sistem organik, dengan pendampingan. Mulai dari proses pengolahan, penanaman, pemupukan hingga pemasaran hasil panen. Untuk menghasilkan produk yang maksimal, tanaman pangan ini diberikan pupuk kompos," paparnya.
"Semua kami buat sendiri ada pupuk cair dan padat. Pupuk ini kami kirim kepada para petani desa binaan untuk dimanfaatkan," pungkasnya.