Dukung Pelaksanaan PON, BIN Gelar Vaksinasi Door to Door di Papua
Kabinda Papua, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon mengatakan vaksinasi lanjutan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tubuh para pelajar.
Badan Intelijen Negara (BIN) kembali menggelar vaksinasi lanjutan untuk para pelajar di SMP Negeri 1 Jayapura, Papua. Sebanyak 50.000 vaksinasi lanjutan digelar di 14 daerah seluruh Indonesia. Kegiatan vaksinasi lanjutan ini ditinjau langsung oleh Kabinda Papua, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon.
Kabinda Papua, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon mengatakan vaksinasi lanjutan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tubuh para pelajar.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
"Jadi vaksinasi massal ini sebagai lanjutan untuk dalam rangka menguatkan daya tahan tubuh," ujar Abdul Haris Napoleon dalam keterangannya, Minggu (15/8).
Abdul Haris Napoleon juga menambahkan kegiatan vaksinasi lanjutan ini tidak hanya untuk pelajar saja, namun BIN juga menggelar vaksinasi door to door dan massal untuk warga Papua.
"Kemudian BIN daerah Papua menyelenggarakan kerja sama ini baik untuk vaksinasi pelajar. Kita juga melaksanakan vaksinasi door to door dan juga kerja sama dengan kabupaten kota yang ada di tanah Papua," kata Abdul Haris Napoleon.
Kepala Dinas (Kadis) kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari menuturkan untuk usia 12-17 tahun masih banyak yang belum mengikuti vaksinasi. Menurutnya, sangat diperlukan kegiatan vaksinasi massal seperti ini untuk mengejar target herd immunity.
"Dan untuk usia 12 -17 tahun ini belum banyak, kita harus lakukan gerai, lakukan serbuan, lakukan gebyar vaksin dengan begitu kita berharap dosis satu bisa selesai di bulan Agustus ini dan dosis kedua kita selesaikan di bulan September," ujar Ni Nyoman Sri Antari.
Ni Nyoman Sri Antari juga mengatakan vaksinasi massal ini harus dilakukan sesegera mungkin untuk mempersiapkan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di bulan Oktober dan November 2021.
"Sehingga kita kota Jayapura siap untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di bulan Oktober dan juga di bulan November.
Untuk diketahui 13 daerah atau provinsi lainnya yang menggelar vaksinasi lanjutan oleh BIN antara lain, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Selatan, dan Jawa Barat. Total jumlah vaksin yang disiapkan yaitu 50 ribu untuk pelajar dan masyarakat secara door to door.
Baca juga:
PPKM Turunkan BOR, Jokowi Minta Vaksinasi dan Tracing Covid-19 Ditingkatkan
Menkes Minta 70 Persen Warga Tangsel Harus Divaksinasi Covid-19
Warga Gagal Vaksinasi Karena NIK, DPR Minta Pemerintah Integrasi Sistem Pendataan
DMI Kolaborasi Bank DKI Gelar Vaksinasi di Tempat Ibadah
Jerinx: Masyarakat Tak Perlu Takut Divaksinasi Covid-19