Dukung Pemilu Satu Putaran, Muhadjir: Rp40 Triliun Lebih Baik untuk Beli Beras
Secara sederhana dana Pemilu bisa dialokasikan membantu kesulitan ekonomi masyarakat.
Secara sederhana dana Pemilu bisa dialokasikan membantu kesulitan ekonomi masyarakat.
Dukung Pemilu Satu Putaran, Muhadjir: Rp40 Triliun Lebih Baik untuk Beli Beras
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berharap Pemilu 2024 berlangsung hanya dalam satu putaran.
Sehingga menghemat biaya dari keuangan negara sampai Rp40 triliun, yang secara sederhana bisa dialokasikan membantu kesulitan ekonomi masyarakat.
"Masih jalan terus (bantuan sosial), untuk CPP (Cadangan Pangan Pemerintah) itu mungkin akan berlangsung sampai Juni, semula kan Maret," tegas Muhadjir di Malang, Rabu (21/2).
"Makanya kan saya selalu minta doa, kalau-kalau bisa Pemilunya satu putaran saja. Karena itu akan bisa menghemat Rp40 triliun. Kalau Rp40 triliun untuk bahasa masyarakat bawah kan, daripada untuk muter Pemilu kan lebih baik untuk beli beras. Sehingga dinikmati langsung lah, dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat," tambahnya.
Muhadjir mengatakan, sedang mengupayakan langkah menghadapi kenaikan harga beras di masyarakat. Sehingga diharapkan dambak akibat kenaikan tersebut dapat ditekan, khususnya untuk masyarakat paling bawah.
Mantan Rektor UMM itu menegaskan, kenaikan beras sekarang ini tidak berkaitan dengan proses politik yang sedang berlangsung. Kenaikan disebabkan oleh karena masalah stok pangan dunia yang sedang kosong.
“Enggak ada itu, sekarang memang cadangan beras dunia, cadangan pangan dunia itu sedang nol. Jadi negara-negara yang dulu bisa kita import, seperti India, Thailand, Vietnam, sekarang sudah menutup (ekspor). Karena mereka perlu menyelamatkan diri masing-masing. Jadi krisis pangan akibat cuaca ekstreem ini betul-betul sudah terasa," jelasnya.
Muhadjir Effendy hadir di Malang dalam rangkaian Peresmian Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar di Desa Kepuharjo, Karangploso, Kabupaten Malang. Ponpes tersebut merupakan unit amal usaha Muhammadiyah, hibah dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).