Dukung tenaga honorer jadi PNS, anggota DPD ikut demo di Istana
Menurut Fahira, Jokowi lebih memilih untuk memakai anggaran yang ada untuk pembangunan infrastruktur.
Ribuan buruh massa tumpah ruah di depan Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (10/2). Massa menuntut agar mereka diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dari puluhan ribu massa, terlihat anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Fahira Idris juga nampak di tengah massa.
Wakil Ketua Komite III DPD ini merasa geram atas sikap Presiden Joko Widodo yang hingga kini tak juga menaikkan status pegawai honorer menjadi pegawai tetap.
"Pemerintah kan sudah menjanjikan. Mereka ke sini untuk menagih janji-janji dari pemerintah," kata Fahira saat ditemui di lokasi, Jakarta Pusat, Rabu (10/2).
Fahira juga mengatakan kekecewaannya kenapa Presiden Jokowi. Menurutnya, Jokowi lebih memilih untuk memakai anggaran yang ada untuk pembangunan infrastruktur daripada biaya gaji guru honorer.
"Pembangunan mental guru jauh lebih prioritas. Kami tidak dianggap penting, hanya dianggap saat pemilu saja pada janji-janjinya. Kami mendesak agar presiden lebih cerdas dalam mengelola keuangan negara," katanya.
Di tempat yang sama, Anggota komite III DPD RI Sulistyo mengatakan, kalau selama ini para guru honorer ini hanya mengisi kekosongan tenaga pengajar yang ada di sejumlah wilayah terpencil.
"Kesejahteraan mereka tidak terjamin. Statusnya juga tidak jelas. Sayangnya juga selama ini mereka tidak begitu diperhatikan oleh pemerintah, termasuk di pelosok-pelosok," kata Sulistyo.