Duta Adaptasi Kebiasaan Baru: Khawatir Saja Tak Cukup, Harus Bertindak!
Reisa menegaskan, tindakan pun harus berdasarkan informasi yang akurat dan valid. Maka dari itu, tindakan pertama adalah hanya andalkan informasi yang berasal dari sumber terpercaya. Cari informasi hanya di covid19.go.id atau kemkes.go.id untuk rujukan yang tervalidasi.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr Reisa Broto Asmoro mengatakan, saat ini semua merasakan dampak dari kenaikan kasus yang luar biasa cepat dalam beberapa hari terakhir.
“Tentu ada rasa was-was. Tapi khawatir saja tidak cukup. Kita harus bertindak,” katanya saat penyampaian perkembangan terkini terkait dengan implementasi PPKM Darurat, Sabtu (10/7).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Dia menegaskan, tindakan pun harus berdasarkan informasi yang akurat dan valid. Maka dari itu, tindakan pertama adalah hanya andalkan informasi yang berasal dari sumber terpercaya. Cari informasi hanya di covid19.go.id atau kemkes.go.id untuk rujukan yang tervalidasi.
Menurutnya, tidak ada satupun pembuat informasi salah dan hoaks yang langsung terjun membantu saudara dan teman yang saat ini sedang dirawat dalam ruang perawatan intensif atau yang isolasi mandiri. Tenaga kesehatan dan relawanlah yang berjibaku menyelamatkan puluhan ribu nyawa setiap harinya.
“Hanya percaya informasi yang valid dari pemerintah dan otoritas kesehatan negeri ini karena di balik mereka ada jutaan orang yang bertanggung jawab dan berada di garis terdepan dalam penyelamatan nyawa orang Indonesia,” jelas Reisa.
Tindakan kedua, lanjut Reisa, adalah ketahui apa yang perlu dilakukan apabila situasi terburuk yang tidak diinginkan terjadi. Dalam konteks penularan varian delta yang lebih cepat ini, perlu diketahui cara pencegahan yang efektif.
Dia mengatakan, seperti pernah disampaikannya soal pentingnya mengetahui manfaat dan cara pemakaian masker dobel. Masker medis yang dilapisi dengan masker kain di luarnya. Begitu juga penggunaan cairan pencuci tangan yang tidak boleh asal pakai.
“Terapkan cara cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer,” tutupnya.
Baca juga:
Tim Velox BIN Semprot Disinfektan di Jalanan Bogor dan Edukasi Prokes di Ponpes
TNI Bakal Tangani Pasien Covid-19 Bergejala Ringan
Perlambatan Produksi Jadi Kendala Distribusi Obat Terapi Covid-19
Anies Sudah Serahkan Hasil Survei Serologi UI ke Pemerintah Pusat
Alasan Pemerintah Berlakukan PPKM Darurat di 15 Kabupaten/Kota di Luar Jawa-Bali
Pemerintah Sampaikan Dukacita Mendalam untuk Keluarga yang Meninggal Akibat Covid-19