Duta Besar Saudi: Jatuhnya crane kelalaian pengembang
Kasus tersebut dilimpahkan pada kejaksaan setempat.
Pemerintah Saudi Arabia menyatakan insiden jatuhnya crane atau alat berat proyek di Masjidil Haram merupakan kelalaian dari Group Bin Ladin Saudi selaku pengembang. Insiden ini menelan ratusan korban.
"Insiden ini diakibatkan kesalahan pengoperasian crane oleh pihak pengembang. Ada faktor kelalaian yang dilakukan pengembang," kata Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia HE Mustafa bin Ibrahim Al Mubarak dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (18/9).
Mustafa mengatakan Raja Salman menginstruksikan pembentukan suatu komisi untuk melakukan penyelidikan insiden tersebut. Hasil penyelidikan menemukan bahwa pihak pengembang tidak menghiraukan faktor-faktor keselamatan dalam pengoperasian crane sehingga mengakibatkan jatuhnya alat berat tersebut.
Group Bin Ladin Saudi dinilai menyalahi arahan dan aturan pengoperasian alat tersebut Ia menjelaskan bahwa seharusnya posisi crane tidak dalam kondisi menjulang saat tidak beroperasi. Selain itu, crane yang tidak beroperasi tidak boleh menghadap ke Masjidil Haram.
"Crane saat tidak beroperasi harus diturunkan, tidak seperti saat kejadian. Crane juga tidak boleh menghadap Masjidil Haram saat berhenti beroperasi," kata Mustafa.
Lemahnya komunikasi dan pengawasan dari para penanggungjawab terhadap informasi mengenai kondisi cuaca yang telah disampaikan oleh Lembaga Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan Saudi Arabia juga dinilai menjadi penyebab robohnya crane.
Mustafa mengatakan seharusnya pengembang memperhitungkan kekuatan angin saat terjadi badai di waktu kejadian untuk mengantisipasi jatuhnya alat berat. "Mereka (pengembang) tidak menghiraukan itu semua, ada unsur kelalaian," kata Mustafa.
Selain itu, pemerintah Saudi juga menilai kesalahan telah dilakukan oleh pihak konsultan pengembang, PT Kansas, yang tidak mengevaluasi pengerjaan proyek.
Pemerintah Saudi menyatakan tidak ada tindak pidana dalam kasus tersebut dan menyebut kecelakaan murni kesalahan teknis. Selain itu Group Bin Ladin Saudi juga dilarang melanjutkan proyek sebelum penyelidikan selesai dilakukan.
Kasus tersebut juga dilimpahkan pada kejaksaan pihak setempat.
Baca juga:
Arab Saudi didesak buka hasil investigasi kecelakaan crane
Firasat korban crane Makkah, minta baju putih dan pesan tak kembali
Tak terpengaruh insiden crane, calon haji Jatim tetap berangkat
Arab Saudi diminta buat sistem peringatan dini di Masjidil Haram
Usai insiden crane Makkah, RI pikir-pikir tuntut Grup Bin Ladin
Gus Ipul janji kawal santunan korban crane dari Kerajaan Arab Saudi
-
Apa yang terjadi di Masjidil Haram di malam 1 Muharram? Ada momen langka yang terjadi setiap satu tahun sekali di Masjidil Haram. Ka'bah sebagai bangunan suci dan kiblat Umat Islam memiliki kiswah yang rutin dilakukan proses pergantian.
-
Bagaimana kerusakan pada masjid? Laporan dari Reuters menyebutkan sebagian dari Masjid Tinmel mengalami keruntuhan. Gambar-gambar yang beredar di internet menunjukkan dinding-dinding yang roboh, menara setengah roboh, dan tumpukan besar puing.
-
Kapan Masjid Agung Manonjaya mengalami kerusakan akibat gempa? Bangunan masjid juga pernah mengalami kehancuran yang cukup dahsyat pada 2 September 2009 lalu.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Pejlagrahan dibangun? Jika ditelusuri tahun pembuatannya, masjid ini konon dibangun di abad ke-15 silam. Bisa dikatakan bahwa bangunan ini menjadi tempat beribadah umat muslim pertama di Cirebon.
-
Apa yang dilakukan warga Makkah untuk membuat Masjidil Haram tetap ramai di Hari Arafah? Tradisi ini dinamakan "Hari Khalif" (Yaumul Khalif). Khalif artinya "kosong". "Tujuannya agar (Masjidil) Haram tidak sepi."