Terungkap Penyebab Robohnya Crane Girder Fly Over Bantaian
Warga diimbau menggunakan jalur alternatif melalui hauling PT RMK.
Warga diimbau menggunakan jalur alternatif melalui hauling PT RMK.
Terungkap Penyebab Robohnya Crane Girder Fly Over Bantaian
Crane girder pada pembangunan Fly Over Bantaian di Muara Enim, Sumatera Selatan, roboh dan menimpa kereta api batubara rangkaian panjang (Babaranjang). Satu pekerja dikabarkan tewas dan enam lainnya terluka.
Pejabat pembuat komitmen (PPK)Satker BBPJN Sumsel Surya Perdana menjelaskan secara rinci detik-detik kejadian.
Dia menyebut peristiwa itu bermula saat mereka hendak melakukan risen balok girder dengan menggunakan crane penyanggah di bentang yang ada di rel kereta.
Saat balok girder diluncurkan, diduga operator abovement satu dan dua mengalami misskomunikasi sehingga balok tersebut terangkat cukup tinggi. Akibatnya crane terguling yang menyebabkan balok girder jatuh."Balok (girder) terlalu cepat mengangkat sehingga tidak seimbang dan pengaruh pada launcher tidak seimbang dan terguling ke kanan kemudian ada kereta di bawah," ungkap PPK Fly Over Bantaian Surya Perdana, Kamis (7/3). Surya menerangkan, pengerjaan pembangunan Fly Over hari ini dilakukan dengan melakukan erection girder di bagian atas rel kereta api.
Saat itu sekitar pukul 09.00 WIB, petugas melakukan inspeksi bersama tim dari KAI guna melakukan pengangkatan balok girder.
Lalu, pukul 09.30 WIB, tim operator bersiap meluncurkan balok ke bentang jembatan. Di posisi pengangkatan balok bentang inilah diduga terjadi misskomunikasi.
"Pengangkatan dilakukan tidak secara bersamaan menimbulkan ketidakseimbangan sehingga, berpengaruh ke girder launcher," kata Perdana.
Begitu crane girder roboh, pihaknya langsung mengevakuasi para korban ke rumah sakit. Di lokasi satu pekerja launcher tewas dan satu lainnya tewas di rumah sakit, serta tujuh pekerja lainnya terluka.Selanjutnya mengevakuasi balok girder agar jalur kereta normal dan menarik KA Babaranjang yang tertimpa. Arus lalulintas kendaraan akhirnya dapat kembali normal.
"Kereta sudah ditarik dan kendaraan sudah bisa melintas dua arah," kata Perdana.
Sementara, Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra mengungkapkan, robohnya crane girder tersebut terjadi bersamaan dengan melintasnya KA Babaranjang. Getaran KA itu membuat crane girder mengalami kemiringan lalu roboh.
"Informasi sementara karena karena ada getaran di perlintasan, sehingga terjadi insiden tersebut," ungkap Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra, Kamis (7/3).
Polisi terus mendalami penyebab pasti peristiwa itu dengan memeriksa saksi-saksi. Penyidik juga melakukan olah TKP dan memasang garis polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Kita dalami dulu informasi yang ada," kata Jhoni.
Jhoni menambahkan, para korban mayoritas tertimpa bangunan. Kejadiannya begitu cepat sehingga mereka tak sempat menyelamatkan diri.
"Informasinya para korban adalah pekerja proyek," kata Jhoni.
Jhoni menyebut lalulintas kendaraan di lokasi sudah dapat dilintas setelah gerbong KA Babaranjang dapat dievakuasi.
Untuk menghindari kemacetan, warga diimbau menggunakan jalur alternatif melalui hauling PT RMK.
"Mobil dan motor sudah bisa melintas tapi sedikit macet, bisa memilih jalur alternatif," tutup Jhoni.