DVI Kembali Identifikasi Tiga Penumpang Lion Air, 107 Belum Diketahui
Tim DVI masih akan terus melanjutkan proses identifikasi penumpang Lion Air. Sampai saat ini masih tersisa 107 penumpang yang belum teridentifikasi meski tim Basarnas menghentikan evakuasi secara terpusat bagi pencarian korban.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati kembali mengidentifikasi tiga penumpang pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang Jawa Barat.
"Proses identifikasi dari hasil sidang rekonsiliasi pada Senin pukul 14.00 WIB," kata Wakil Kepala RS Polri Kramat Jati Komisaris Besar Polisi Hariyanto di Jakarta, Senin. Seperti dilansir Antara.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
Ketiga penumpang Lion Air itu yakni Shandy Johan Ramadhan (27), Deryl Fida Febriyanto (27), dan Firmansyah Akbar (42).
Dari hasil identifikasi tersebut hingga saat ini tim forensik gabungan telah mengidentifikasi 82 jenazah korban pesawat Lion Air JT 610 terdiri dari 62 laki-laki dan 20 perempuan.
Tim DVI masih akan terus melanjutkan proses identifikasi penumpang Lion Air. Sampai saat ini masih tersisa 107 penumpang yang belum teridentifikasi meski tim Basarnas menghentikan evakuasi secara terpusat bagi pencarian korban.
Sementara itu, Kepala Bidang DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Kombes Pol Lisda Cancer menyebutkan tim forensik RS Polri telah memeriksa total 195 kantong jenazah dari hasil pencarian pesawat Lion Air PK-LQP JT610.
"Dari total 195 kantong jenazah yang kami terima, seluruhnya sudah dilakukan pemeriksaan, semuanya sudah diambil sampel DNA. Saat ini masih dalam proses menunggu hasil," ujar Kombes Lisda.
Lisda turut menyampaikan, sebanyak 256 data antemortem telah diterima tim DVI, tetapi yang terverifikasi hanya 189 sampel.
"Jumlah sampel data yang diterima masih sama, ada 666 sampel," sebut Lisda.
Baca juga:
Hasil Investigasi Jatuhnya Lion Air JT 610 Bakal Dirilis Akhir November
Hak Korban Lion Air yang Gagal Dievakuasi Dilakukan Lewat Pengadilan
Evakuasi Korban Lion Air Dihentikan, RS Polri Terima 666 Bagian Tubuh
2 Korban Kecelakaan Lion Air Kembali Teridentifikasi, Ini Identitasnya
KNKT Sebut Kecelakaan Lion Air PK-LQP Terburuk Nomor Dua di Indonesia
Basarnas Setop Pencarian Korban Lion Air, KNKT Putuskan Tetap Cari CVR Black Box