e-KTP distop, ribuan warga Semarang tak punya kartu penduduk
Pendataan surat akta kelahiran, dokumen kematian dan kartu keluarga (KK) menuju satu kartu elektronik juga terganggu.
Ribuan warga Kota Semarang, Jawa Tengah, terancam tidak memiliki kartu tanpa penduduk (KTP) seiring penghentian proyek pembuatan e-KTP dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) hingga Januari 2015 mendatang. Seperti diketahui, Mendagri Tjahjo Kumolo memastikan pelaksanaan proyek e-KTP secara nasional dihentikan sementara.
Penghentian tersebut untuk mengevaluasi ulang proyek tersebut lantaran terindikasi adanya penyimpangan. Tjahjo mengatakan evaluasi tersebut dijalankan untuk mengetahui di mana letak permasalahan utamanya. Tetapi dia berjanji tidak akan melakukan intervensi terhadap proyek ini yang sudah masuk ke ranah hukum.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Semarang, Mardiyanto, mengatakan, penghentian e-KTP oleh pemerintah pusat bakal mengganggu aktivitas pelayanan kependudukan bagi warga Semarang.
"Sebab, ada 130.000 warga atau 11 persen dari total kuota e-KTP di Semarang mencapai 1.205.691 yang saat ini sedang menunggu pembuatan kartu elektronik. Bila prosesnya dihentikan, ya layanan administrasi kependudukannya bisa terganggu," kata Mardiyanto, saat dihubungi merdeka.com, di Semarang Jawa Tengah, Rabu (26/11).
Lebih lanjut, Mardiyanto menguraikan, dari jumlah calon penerima e-KTP sebanyak itu, mayoritas berasal dari kalangan remaja berusia 17 tahun. Sementara sisanya penerima kartu lama yang akan memperbarui identitas baru.
"Ini artinya, apabila e-KTP dihentikan sampai tahun depan maka mereka tidak bisa memiliki kartu identitas kependudukan untuk sementara waktu," terang Mardiyanto.
Selain itu, tahap migrasi pendataan surat akta kelahiran, dokumen kematian dan kartu keluarga (KK) menuju satu kartu elektronik akan tersendat. Hal ini tentunya akan membuat banyak warga berharap bisa segera memiliki e-KTP.
Kendati demikian, pihaknya kini tengah berusaha mengebut proses rekam data e-KTP di tiap kelurahan. Mardiyanto menegaskan, proses rekam data akan dikerjakan sampai tuntas sembari menunggu instruksi Kemendagri berkaitan dengan lanjutan program e-KTP.
"Jadi sampai sekarang masih tetap dikerjakan. Hanya saja, tahap pencetakan kartunya ditunda dulu. Tapi setiap warga tetap diimbau untuk melakukan rekam data e-KTP karena databasenya nanti dipakai juga untuk Kartu Indonesia Sehat, Kartu Semarang Sehat dan program warga miskin lainnya," ucap Mardiyanto.
Baca juga:
Kapolri sebut pemalsuan e-KTP belum terbukti
e-KTP dihentikan, Ahok cetak KTP model lama
Pukulan telak Fadli Zon untuk Mendagri soal e-KTP
Sebanyak 3,6 juta penduduk Jateng belum punya e-KTP
Fadli Zon: Saya lihat sendiri server e-KTP ada di Kalibata
Sebut server e-KTP di luar negeri, Mendagri dipanggil Komisi II
-
Apa yang dimaksud dengan KDRT? Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di Indonesia. KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
-
Apa arti KPPS? KPPS adalah singkatan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Ini merupakan organisasi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilu di Indonesia.
-
Dimana kita bisa melapor jika KTP kita dipakai untuk pinjol? Tenang saja, jadi untuk menghentikan penagihan tersebut, atau kalian merasa risih, tidak usah pusing, kalian lapor ke polisi dulu, terkait penggunaan data pribadi Anda untuk pinjaman online tersebut.
-
Apa itu KTP Sakti yang dimaksud Ganjar Pranowo? Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ bagi masyarakat Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024. Adapun program kerja itu melalui KTP Sakti.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Petugas Polsek Denpasar Selatan mengamankan sejumlah barang bukti di TKP. Bukti yang diamankan berupa KTP, kartu nikah, dompet warna cokelat, Kartu Indonesia Sehat, kartu vaksin covid, dan kabel catok rambut warna hitam yang dipakai melilit leher korban.