Edarkan pil koplo ke siswa SMP & SMA, ibu dan anak diringkus polisi
Kasus itu terungkap setelah seorang pelajar over dosis usai mengonsumsi pil koplo tersebut.
Seorang ibu dan anaknya di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, nekat menjadi pengedar obat eximer atau obat untuk orang gangguan jiwa ke kalangan pelajar di wilayah setempat. Bahkan satu orang penggunanya tewas.
Kapolsek Pebayuran, AKP Siswo mengatakan, dua orang tersangka yaitu Emis (40) dan anaknya, Nandar Sunarya (21) ditangkap polisi tanpa memberikan perlawanan di rumahnya Kampung Wates RT 02/03, Desa Karang Mekar, Kecamatan Kedung Waringin, pada Minggu (6/3) malam.
"Kami sita ribuan pil eximer yang di simpan di dalam dua toples," kata Siswo, Senin (7/3).
Siswo mengatakan, pengungkapan itu bermula dari laporan masyarakat adanya pelajar SMA berinisial S di Kedung Waringin tewas akibat kelebihan dosis mengonsumsi obat tersebut pada Sabtu (5/3) petang. "Kami langsung melakukan penyelidikan, hasilnya kami mengidentifikasi penjualnya, lalu kami tangkap di rumahnya," kata Siswo.
Hasil pemeriksaan kepada para tersangka, kata Siswo, keduanya saling berbagi tugas. Sang ibu yang telah menjanda karena ditinggal mati suami membeli pil tersebut dari pemasok obat di Karawang, Jawa Barat. Adapun anaknya, menjualnya ke sejumlah pelajar SMP dan SMA.
"Mereka sudah sebulan beroperasi, dan mampu menjual sebanyak 3 ribu pil eximer kepada pelangganya," ujar Siswo.
Menurut Siswo, satu paket obat berisi empat butir dijual Rp 10 ribu. Adapun, mereka membelinya untuk seribu butir seharga Rp 8 ribu. Artinya, keuntungan mereka menjual pil eximer dalam satu toples sebesar Rp 1,7 juta.
"Sudah terjual tiga toples dalam sebulan. Karena keuntungan cukup tinggi, para pelaku menjadi tergiur," ujarnya.
Ia menambahkan, pil tersebut berdampak buruk bila dikonsumsi secara berlebihan. Menurut dia, obat tersebut biasa digunakan oleh penderita gangguan jiwa, tentunya harus disertai resep dokter.
"Obat ini disalahgunakan untuk memberikan ketenangan dan keberanian bagi yang mengkonsumsi, sehingga sering digunakan pelajar yang suka tawuran dengan pelajar dari sekolah lain. Namun, bila dikonsumsi dalam dosis yang berlebihan akan menyebabkan kecanduan, keracunan, over dosis hingga kematian," tandasnya.
Baca juga:
Razia LP di Semarang, 10 narapidana positif narkoba
Selundupkan 1,6 Kg sabu dari Malaysia, Nor dibekuk di Bandara Juanda
Agar kuat bekerja, penjaga toko dan pedagang baju nyabu
Pengguna narkoba 5,9 juta, Menko Luhut minta ibu-ibu turun tangan
Terima paket sabu 2 kg dari Jakarta, HF disergap polisi
Kantongi 7 paket sabu, wanita 33 tahun ini dibekuk polisi
Gang Sawo Medan digerebek, 12 orang positif narkoba
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.