Eggi Sudjana sebut kalau Abdul Somad Cawapres bisa ajari Prabowo ilmu agama
Eggi Sudjana sebut kalau Abdul Somad Cawapres bisa ajari Prabowo ilmu agama. UAS dinilai Eggi sebagai orang yang mengingkari (kufur) nikmat. Keinginan untuk tetap berdakwah menurutnya bagus tetapi tak akan efektif. Dakwahnya akan lebih efektif jika menjadi cawapres.
Hasil ijtima ulama GNPF beberapa waktu lalu merekomendasikan Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai cawapres Prabowo Subianto. Namun UAS menolak masuk ke dunia politik dan ingin tetap sebagai pendakwah.
Sejumlah pihak pun menyayangkan keputusan UAS tersebut. Termasuk Eggi Sudjana. Padahal, kata Eggi, jika UAS bersedia menjadi cawapres Prabowo, ia tak hanya bisa menjadi pemimpin tetapi bisa juga mengajari Prabowo ilmu agama.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
Dengan penolakan menjadi cawapres, UAS dinilai Eggi sebagai orang yang mengingkari (kufur) nikmat. Keinginan untuk tetap berdakwah menurutnya bagus tetapi tak akan efektif. Dakwahnya akan lebih efektif jika menjadi cawapres.
"Untuk UAS saya ingatkan kufur nikmat kalau menolak. Dia ingin dakwah saja, bagus. Bagaimana yang efektif, dia tetap berdakwah dia dipersekusi. Kalau wapres siapa yang mau persekusi dia? Dahsyat. Bisa ajarin Prabowo agamanya lebih bagus, kok milih jadi suluh. Ini bagaimana cara pemikirannya. Cara menolaknya bagus. Tetapi menolak dalam dimensi suasana jihad dia kufur nikmat," kata Eggi saat menjadi pembicara dalam diskusi publik Ijtima Ulama; Politik Agama atau Politisasi Agama? yang diselenggarakan Lembaga Penelitian Pengembangan Agama dan Sosial (LePPAS) di D'Hotel, Guntur, Jakarta Selatan, Rabu (8/8).
Prabowo menurutnya tak masuk kriteria calon pemimpin hasil ijtima ulama. Namun dari segi nasionalisme, Prabowo dinilai telah teruji karena itulah yang paling ideal harus didampingi ulama.
"Walaupun menurut kriteria ijtima ulama enggak masuk, dari segi substansi dia memimpin dari pihak nasionalisme sudah teruji. Supaya sekularisme enggak menguat perlu didampingi ulama dan itu inti dari ijtima ulama," jelasnya.
Dipilihnya UAS oleh ijtima ulama karena dinilai dapat menjaring pemilih milenial. Mengingat pengikutnya di media sosial mencapai ratusan juta.
"Itu pertimbangan untuk mengalahkan incumbent yang telah didukung 10 partai sekarang," jelasnya.
Selain itu, dia mengklaim jika UAS menjadi cawapres ada masyarakat yang mau menyumbang Rp 100 ribu per hari sampai Pilpres mendatang. Bahkan ada yang langsung ingin menyumbang tunai Rp 300 juta.
Eggi juga menyebut UAS layak mendampingi Prabowo karena piawai dalam berpidato. "Kalau debat Capres Cawapres dia piawai karena sering nyeramahin orang," ujarnya.
Kelebihan lainnya menurut Eggi, UAS seorang ahli hadist dan hafal Alquran. "Dia punya kemampuan luar biasa dan kita ingin dipimpin dengan orang seperti ini. Jadi Indonesia dibawa ke jalan yang benar," tuturnya.
(mdk/eko)