Eko Tewas Dibacok Usai Terlibat Cekcok di Kafe Bekasi
Polisi yang mendapatkan laporan segera ke lokasi untuk menyelidiki. Hasilnya, tak kurang dari 24 jam, kedua pelaku dapat ditangkap, dan dijebloskan ke penjara.
Dua pengunjung kafe Pulonyamuk, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, dibekuk polisi usai terlibat perkelahian dengan pengunjung lain. Dalam perkelahian itu, seorang pengunjung Eko Mulyana (30) tewas dibacok.
Kapolsek Cikarang Barat, Kompol Hendrik Situmorang mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/3) dini hari. Kejadian itu bermula ketika korban bersama seorang kawannya masuk ke kafe tiga jam sebelum kejadian.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Mengapa pungli di Babelan Bekasi dianggap meresahkan? Sopir dimaki sampai dipukuli jika tak diberi. Menurut sang perekam, jika sopir tidak memberi uang maka mereka akan dimaki oleh orang-orang yang meminta-minta itu.Bahkan, sopir juga beresiko dipukuli jika melawan aktivitas pungli tersebut sehingga dianggap sangat meresahkan.“Tak diberi, dimaki-maki. Ngelawan, gebukin,” katanya.
"Awal mula kejadian korban dan temannya minum minuman beralkohol," kata Hendrik ketika dikonfirmasi, Senin (1/4).
Selama tiga jam di dalam, kata dia, korban kemudian terlibat cekcok mulut dengan dua orang pengunjung lain. Adu mulut itu, kata dia, sampai di luar kafe sampai akhirnya seorang pelaku, Piyan mengeluarkan sebilah celurit, dan Ose mengeluarkan golok.
"Kemudian para pelaku membacok korban hingga mengalami luka-luka," katanya.
Melihat korban berdarah-darah, ucap Hendrik, pelaku melarikan diri. Sedangkan, korban dilarikan ke RSUD Cibitung untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, nyawanya tak dapat ditolong.
Polisi yang mendapatkan laporan segera ke lokasi untuk menyelidiki. Hasilnya, tak kurang dari 24 jam, kedua pelaku dapat ditangkap, dan dijebloskan ke penjara.
Baca juga:
Ketua Gereja Palembang Maafkan Pembunuh Calon Pendeta
Ini Kronologi Pembunuhan Calon Pendeta Melindawati Berawal Dari Pandangan Pertama
Dua Pembunuh Calon Pendeta Terancam Hukuman Mati
Kesal Dibilang Berwajah Jelek, Motif Pelaku Bunuh Calon Pendeta Melindawati
Hasil Penyidikan Polisi, Sebelum Dibunuh Calon Pendeta Melindawati Tidak Diperkosa
Sebelum Eksekusi, 2 Pelaku Intai Calon Pendeta Selama Seminggu
Coba Kabur Saat Cari Barang Bukti, 2 Pembunuh Calon Pendeta Melindawati Ditembak