Ekor pesawat ditemukan, di manakah badan AirAsia berada?
Tim gabungan hari ini akan melanjutkan pencarian badan pesawat AirAsia yang diduga tidak jauh dari lokasi penemuan ekor.
Sebelas hari sudah tim SAR gabungan melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata. Total 40 jenazah dari 162 penumpang dan awak pesawat yang ditemukan. Namun badan pesawat jenis Airbus A320-200 itu tak kunjung ditemukan.
Rabu (7/1) kemarin, Basarnas mengumumkan tim penyelam berhasil menemukan bagian ekor pesawat. Bagian ekor ditemukan pada area sektor prioritas tambahan 2 pada pukul 10.30 WIB. Sayangnya, keberadaan badan pesawat masih nihil.
Di manakah badan pesawat berada? Berikut langkah-langkah yang dilakukan Basarnas untuk menemukan badan pesawat yang diduga di dalamnya masih terdapat jenazah para korban:
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
Pakai teknologi deteksi bawah air
Kepala Basarnas Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo menyatakan pencarian difokuskan menggunakan teknologi deteksi bawah air. Hasilnya, meski badan pesawat belum ditemukan, bagian besar dari ekor dari pesawat nahas tersebut berhasil didapat.
"Hari ini tim berhasil menemukan objek yang selama ini digonjangâ ganjingkan yaitu bagian ekor pesawat. Dari hasil penggunaan sidescan sonar dan multibeam echosounder dideteksi bahwa terdapat bagian pesawat yang memiliki intial "A dan X" yang sesuai dengan body pesawat Airasia. Dari hasil tersebut dilakukan penyelaman dan diambil gambar dan dikonfirmasi bahwa hasil foto tersebut adalah bagian dari ekor pesawat" kata Soelistyo di Gedung Basarnas.
Korban dan serpihan pesawat terbawa arus
Selama melakukan pencarian, Soelistyo mengatakan, Basarnas selalu melakukan perhitungan matang untuk menetapkan zona prioritas.
"Kesulitan terbesar adalah mencari korban atau serpihan yang telah terbawa arus, sehingga sedari awal operasi untuk mencegah terbawanya arus, maka kami memetakan daerah pencarian menjadi beberapa sektor pencarian," kata Soelistyo.
Penyelam ditarik, maksimalkan kapal survei
Soelistyo juga mengatakan, pencarian dengan menggunakan penyelam telah dikurangi. Basarnas memaksimalkan peralatan deteksi yang dimiliki beberapa kapal.
"Pencarian difokuskan untuk mencari objek atau benda yang berada di bawah air dengan menggunakan sistem bukan hanya mata telanjang. Menggunakan kapal Geo Survey, Baruna Jaya, dan kapalâkapal bantuan dari negara asing yang tetap dikerahkan hingga malam hari kemarin," kata Soelistyo.
Soelistyo menyatakan, penyelaman dilakukan apabila dimungkinkan masih ada korban yang dapat diketemukan. KNKT dan tiam menggunakan kapal Baruna Jaya BPPT yang memiliki teknologi Pinger Locater Beacon untuk mencari lokasi Black Box.Â
"Kesimpulan saya, hari ini kami sukses mendapatkan bagian pesawat yang menjadi sasaran pokok pencarian sejak kemarin, oleh karena itu bagian ekor telah ditemukan dan confirm," ujar Soelistyo.
Ekor pesawat terbalik di dasar laut
Direktur Operasional Basarnas Marsekal Pertama SB Supriadi menyatakan bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan dalam posisi terbalik di dasar laut. Bahkan, bagian ekor itu juga diduga menancap di dalam lumpur.
"Kondisinya di bawah laut jatuh pada posisi terbalik. Sehingga ekornya tertanam di lumpur," kata Supriadi di Lanud Iskandar Pangkalanbun Kalimantan Tengah, Rabu (7/1).
Bagian ekor tersebut ditemukan setelah hasil scaning sensor detector dari kapal-kapal SAR di lokasi lost contact. Lalu tanda-tanda objek yang tertangkap sonar itu dipastikan sebagai bagian ekor.
6 Kapal cari badan pesawat
Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo menyatakan enam kapal disiapkan untuk menyisir lokasi ditemukannya ekor AirAsia QZ8501. Diduga bagian badan pesawat pun berada di lokasi yang sama.
"Sekiranya nanti 6 kapal SAR yang di lokasi itu sudah menemukan body yang besar maka untuk mengangkatnya menggunakan crane. Kita juga menggunakan subservice vehicle yaitu alat yang mampu mengangkat benda sampai 200 ton yaitu dengan balon, sekarang alatnya sudah di Batam," kata Indroyono di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Rabu (7/1).
Menurutnya proses pengangkatan badan pesawat dari dasar laut bukan hal yang baru bagi tim SAR Indonesia. Beberapa bangkai kapal karam di laut pernah berhasil diangkat.
"Semua proses berjalan tapi tahapan sejak minggu lalu sudah mencari-cari berbagai kemungkinan. Termasuk pengalaman yang pernah Indonesia lakukan dalam mengangkat kapal-kapal yang karam, salah satunya mengangkat (kapal) yang 200 ton," terang dia.
Lanjut dia, skenario pengangkatan bagian badan Pesawat AirAsia yang tenggelam di dasar laut dengan cara diikat balon udara. Kemudian balon itu dipasangkan di badan kapal agar tertarik ke atas permukaan laut.